b9

Dikenalkan Musik Sejak Dini, Anak Bisa Lebih Cerdas dan Tenang, Begini Kata Dokter

Dikenalkan Musik Sejak Dini, Anak Bisa Lebih Cerdas dan Tenang, Begini Kata Dokter

Dokter anak sarankan orang tua kenalkan musik sejak dini-ist-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Dokter anak spesialis tumbuh kembang, dr. Lisa Pangemanan, Sp.A, Subsp.T.K.P.S(K), mendorong para orang tua untuk memperkenalkan musik kepada anak-anak mereka sejak usia dini. Dalam seminar daring bertajuk Peran musik dalam Perkembangan anak, ia menekankan pentingnya stimulasi melalui nada dan irama, yang menurutnya bisa dimulai bahkan sebelum anak lahir.

"Kenalkan musik sedini mungkin. Mulailah dengan lagu-lagu anak, nyanyian pengantar tidur (lullaby), atau musik yang memberi efek relaksasi bagi anak," ujar dokter lulusan Universitas Airlangga tersebut.

Menurutnya, pengenalan musik tak perlu menunggu anak besar. Bahkan pada usia dua tahun, anak sudah dapat dikenalkan pada pelajaran musik dasar, seperti pengenalan nada, irama, hingga permainan ritmis seperti tepuk tangan. "anak tidak harus langsung bermain alat musik. Mendengar dan merespons suara saja sudah merupakan stimulasi penting,” tambahnya.

Lebih lanjut, dokter Lisa mengungkapkan bahwa bayi mulai dapat merespons suara sejak trimester terakhir kehamilan. Oleh karena itu, orang tua bisa mulai membiasakan janin dengan suara musik dari dalam kandungan.

BACA JUGA:Pemkot Jambi Perkuat Digitalisasi Pelayanan Publik melalui Sistem Pembayaran Parkir Non Tunai Berbasis QRIS

BACA JUGA:Gak Banyak yang Tahu! Ini Dalil Puasa Muharram dengan Segala Keutamaannya

"Tak perlu suara indah atau pengetahuan musik yang tinggi. Yang penting adalah kedekatan emosional dan ketenangan yang bisa ditularkan lewat musik,” jelasnya.

Penelitian menunjukkan bahwa paparan musik, terutama musik klasik, dapat memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan kognitif anak, termasuk daya ingat, konsentrasi, serta kemampuan bahasa dan logika matematika.

Dokter Lisa menyarankan agar sesi mendengarkan atau bermain musik dilakukan antara satu hingga tiga kali dalam seminggu, dengan durasi optimal 30 sampai 45 menit per sesi.

“Penerapan musik dalam terapi maupun stimulasi anak harus tepat, sama halnya dengan pemberian obat: jenisnya, dosisnya, waktunya, dan caranya harus sesuai,” tegas anggota Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang dan Pediatrik Sosial IDAI tersebut.

BACA JUGA:Baca! Ini Jadwal Tahun Baru Islam 1447 H Versi NU

BACA JUGA:Gawat Nih! Ratusan WNI Belum Dievakuasi dari Iran, Tak Mau Ikuti Imbauan Pemerintah Indonesia

Selain memberi kenyamanan emosional, musik juga berkontribusi terhadap kemampuan akademik anak — mulai dari menggambar, membaca, hingga berhitung. Bahkan, terapi musik pasif telah terbukti mampu memperbaiki perilaku dan fokus anak.

“Pemilihan musik yang tepat bukan hanya memperkaya jiwa, tapi juga mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait