Awal 2025, Kasus DBD di Bungo Menurun, Warga Tetap Diminta Waspada dan Jaga Kebersihan

Kasus DBD di Bungo menurun di awal tahun 2025.-ist/jambi-independent.co.id-
MUARA BUNGO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten BUNGO mencatat jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada awal tahun 2025 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat delapan kasus DBD yang tersebar di sejumlah kecamatan sejak Januari hingga pertengahan Februari 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2), Rahmad Fitri, mengungkapkan bahwa angka ini jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.
"Alhamdulillah, kasus DBD pada awal tahun 2025 tercatat hanya delapan kasus, sementara pada Januari 2024 terdapat 35 kasus dan Februari 33 kasus," ujarnya.
BACA JUGA:Jelang Ramadan, Agen Gas LPG 3 Kg di Kabupaten Tebo Diingatkan Jangan Sampai Terjadi Kelangkaan
BACA JUGA:Polisi Tangkap 3 Pencuri Ternak di Merangin, 2 Ekor Kerbau Ikut Diamankan
Menurut Rahmad Fitri, penurunan kasus DBD ini disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama pada musim hujan.
Nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi penyebab utama penyebaran DBD, berkembang biak dengan cepat di genangan air yang sering muncul saat musim hujan.
"Siklus DBD biasanya meningkat pada musim hujan karena adanya genangan air yang menjadi tempat bertelur bagi nyamuk Aedes aegypti," kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk menerapkan 3M Plus, yaitu menguras, mengubur, dan menutup tempat penampungan air, serta melakukan abatesasi untuk membasmi jentik nyamuk.
BACA JUGA:Polda Jambi Musnahkan 12 Kilogram Sabu, 92 Tersangka Ditangkap, 65 Ribu Jiwa Diselamatkan
Selain itu, pihak Dinas Kesehatan bersama puskesmas juga terus meningkatkan kewaspadaan terhadap DBD dengan melakukan berbagai upaya preventif.
Setiap puskesmas di Kabupaten Bungo diwajibkan untuk mengadakan kegiatan promotif, seperti edukasi melalui siaran keliling, penyebaran bubuk Abate, serta melaporkan dengan cepat jika ada pasien yang diduga terkena DBD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: