Dampak Emosional Menahan Rindu: Mengapa Perasaan Ini Begitu Intens?
Ilustrasi Rindu--Freepik.com
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Rindu adalah emosi universal yang bisa dirasakan oleh siapa saja yang terpisah dari orang yang dicintainya, baik itu keluarga, teman, atau pasangan.
Dari perspektif psikologi, rasa rindu mencakup berbagai aspek, mulai dari keinginan untuk berada dekat hingga ketidaknyamanan emosional akibat keterpisahan.
Menahan rindu, terutama dalam hubungan jarak jauh atau selama perpisahan sementara, melibatkan berbagai dinamika emosional dan psikologis.
Secara psikologis, rindu berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia untuk berhubungan dan merasa dekat dengan orang lain.
Menurut teori keterikatan, manusia memiliki dorongan bawaan untuk menjalin ikatan emosional, terutama dengan orang yang memiliki tempat penting dalam hidupnya.
Ketika jarak atau waktu menghalangi interaksi ini, perasaan rindu muncul sebagai respons alami karena kita merasa kehilangan kenyamanan dan keamanan yang mereka berikan.
BACA JUGA:66 Tahun Kabupaten Kerinci Sekjend IPMTS Jambi Sebut Kerinci Masih Belum Sejahtera
BACA JUGA:Tips Ampuh Mengatasi Ketombe dengan Bahan Dapur
Dalam hal ini, rindu juga bisa dianggap sebagai bentuk respon emosional untuk menjaga ikatan tersebut tetap hidup meski dalam keterpisahan.
Rasa rindu yang intens dapat menyebabkan reaksi fisik maupun emosional. Penelitian psikologi menunjukkan bahwa ketika seseorang merindukan seseorang yang berarti baginya, otak memproduksi lebih sedikit hormon “bahagia” seperti dopamin dan serotonin.
Sebagai gantinya, tubuh bisa merespons dengan stres, rasa kesepian, atau bahkan kecemasan. Menahan rindu, dalam konteks ini, menjadi berat karena tubuh dan pikiran merespons seperti kehilangan kenyamanan atau keamanan.
Jarak fisik memperkuat rasa rindu karena seseorang tidak bisa langsung mengakses dukungan emosional atau kontak fisik dengan orang yang dirindukan. Pada dasarnya, ini memicu stres karena kebutuhan untuk koneksi sosial tidak terpenuhi.
Dalam hubungan jarak jauh, rasa rindu menjadi faktor yang sering dihadapi, dan di sisi lain juga bisa memperkuat kedekatan emosional karena rasa kehilangan itu membuat hubungan menjadi lebih bermakna.
BACA JUGA:Dukung Maulana-Diza, Ketum PSI Kaesang: Untuk Kota Jambi Bahagia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: