Mahasiswa Sejarah UNJA Kembangkan Kerajinan Topeng Labu, Produk Unggulan Ekonomi Kreatif Desa Muaro Jambi

Mahasiswa Sejarah UNJA Kembangkan Kerajinan Topeng Labu, Produk Unggulan Ekonomi Kreatif Desa Muaro Jambi

Mahasiswa Sejarah UNJA Kembangkan Kerajinan Topeng Labu sebagai Produk Unggulan Ekonomi Kreatif Desa Muaro Jambi-Ist/jambi-independent.co.id-Unja.ac.id

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Program Inovasi Desa (Pro-IDe) yang digagas oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Sejarah (HUMANIS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi (UNJA) telah meluncurkan inisiatif baru di Desa Muaro Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi.

Selama periode Agustus hingga November 2024, mahasiswa ini fokus pada pengembangan seni dan kerajinan Topeng Labu, yang diharapkan dapat menjadi produk unggulan dalam ekonomi kreatif desa.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) program ini, Hanif Risa Mustafa, S.Pd., M.A., memberikan bimbingan untuk memastikan kelancaran kegiatan.

"Saya merasa sangat bangga dapat mendampingi HUMANIS dalam proyek ini. Program ini merupakan langkah strategis untuk mendorong inovasi dan pengembangan desa yang berkelanjutan," ujar Hanif Risa Mustafa.

BACA JUGA:Cerita Pemilik Iga Bakar Si Judes Kota Jambi, Berawal Iseng, Kini jadi Bisnis Menjanjikan

BACA JUGA:SKK Migas Award 2024: PetroChina dan Dua KKKS Raih Penghargaan ACE Berkat Kinerja Cemerlang

Menurut Hanif, HUMANIS telah menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.

"Saya berharap ide-ide yang telah dirancang dapat diimplementasikan dengan kreativitas dan tanggung jawab penuh, serta memberikan solusi nyata untuk tantangan yang dihadapi desa. Semoga keberhasilan HUMANIS dalam Pro-IDe ini bisa menjadi inspirasi bagi organisasi mahasiswa lainnya untuk terlibat dalam program serupa," tambahnya.

Kepala Desa Muaro Jambi, Abu Zar, berharap inisiatif ini akan membantu memperkenalkan tradisi Topeng Labu ke tingkat yang lebih luas serta meningkatkan pendapatan warga setempat.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat perekonomian desa dengan memanfaatkan keunikan seni dan kerajinan Topeng Labu sebagai produk unggulan ekonomi kreatif. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk melestarikan tradisi lokal yang semakin terancam oleh modernisasi, terutama di kalangan generasi muda, agar warisan budaya ini tetap hidup dan relevan," ungkap Abu Zar.

BACA JUGA:PetroChina dan Dua Raksasa Migas Berhasil Raih Penghargaan ACE di SKK Migas Award 2024

BACA JUGA:Sembuh Cedera, Arbi Siap Tunjukkan Performa Terbaik di FIM JuniorGP Jerez

Ketua tim, Nasywa Mardhiyyah, menyatakan bahwa ada 15 mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini, termasuk dirinya.

Tim ini terdiri dari Mhd. Iidfi Hanif, Kurniati, Tasya Amelia Putri, Indigo Danuarta, Afrimus, Jidhan Albani, M. Afrizal, Ikke Lestari, Rafi Satriawan, Indra Gunawan, M. Fajar Ramadhan, Syntia Nayla Apriani, Rizkon Mubarok, dan Amelia Anwar Sari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: unja.ac.id