Kolaborasi Media Jadi Strategi Adaptasi Perubahan Zaman

Kolaborasi Media Jadi Strategi Adaptasi Perubahan Zaman

Kolaborasi media sebagai strategi adaptasi perubahan zaman -Foto : Disway.id-Jambi-independent.co.id

BANDUNG, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Disway dan B-Universe telah menjalin kerja sama dalam industri media. Hal itu sebagai salah satu strategi dalam menghadapi tantangan perubahan zaman.

Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita mengungkapkan, pihaknya kini telah menjadi bagian dari keluarga besar Disway. 

"Saya klaim bahwa sekarang sudah jadi bagian Disway,” ucapnya saat berkunjung ke Kantor Jabar Ekspres, Sabtu 4 Agustus 2024.

Ikatan itu telah terjalin selepas kontrak kerja sama resmi yang dilakukan pada Malam Apresiasi Satu Inspirasi yang diadakan B universe di hotel Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 25 Juli 2024 lalu. 

BACA JUGA:Danramil 415-13/Mestong Kapten Inf Al Azhar: Masyarakat Antusias Sambut TMMD ke-121 Kodim 0415/Jambi

BACA JUGA:Heboh!! Warga Temukan Mayat di Pinggir Jalan Desa Sungai Gelam Muaro Jambi

Kolaborasi itu menyatukan jaringan media B-Universe dan Disway untuk mengambil peran dan pengaruh dalam ekosistem jurnalistik ataupun media di tanah air. 

Targetnya, jaringan 400 media bisa terbentuk dalam dua tahun ke depan. Dan sekarang sudah ada 285 media.

Mantan Menteri Perdagangan itu menambahkan, kolaborasi itu juga bagian dari langkah memperkuat media. Agar bisa bertahan dalam menghadapi perkembangan zaman. “Kolaborasi ini agar media semakin kuat,” ucapnya dalam kehadirannya bersama bakal Calon Gubernur Jabar Dedi Mulyadi itu.

Sementara itu Dedi Mulyadi juga menekannya pentingnya adaptasi yang dilakukan oleh industri media saat ini. Menurutnya media sering lupa akan pergerakan segmen pasar yang dimiliki. “Segmen pasar akan selalu berubah, yang lama akan pergi dan akan muncul segmen baru,” tuturnya.

BACA JUGA:Gen Z Lebih Suka Hybrid, Anggap Budaya Kerja Wajib Absen dan WFH Terlalu Kaku

BACA JUGA:Polres Batanghari Amankan Satu Pelaku Karhutla

Dedi melanjutkan, salah satu tantangan saat ini adalah pesatnya media sosial di masyarakat. Baginya, media perlu adaptasi dan perlu mempertahankan jati diri. “Media yang konsisten akan selalu punya segmen pasar, sementara yang tidak konsisten tidak akan punya,” tegasnya.

Dedi juga berpesan bahwa media jangan hanya mengandalkan kejutan dalam menghadirkan informasi. Iapun punya harapan besar bahwa media bisa turut serta dalam merubah atau mendidik pikiran masyarakat. Khususnya di Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kolaborasi