Penting Kenali! Ciri-Ciri dan Dampak Pola Asuh Otoriter pada Tumbuh Kembang Anak
Orang tua yang memarahi anak dengan keras dan membentak merupakan contoh pola asuh otoriter -ist/jambi-independent.co.id-freepik.com
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Pola asuh atau yang kini sering disebut dengan parenting, merupakan salah satu faktor penting yang mana mempengaruhi perkembangan anak.
Hal ini berkaitan dengan bagaimana orang tua mendidik anak, membimbing, mendisiplinkan, serta melindungi anak dalam mencapai masa pendewasaan.
Nah ada empat jenis pola asuh atau parenting yang sering diterapkan oleh para orang tua salah satunya pola asuh otoriter.
Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang diterap kan oleh orang tua dalam perkembangan anak yang membatasi dan menghukum.
BACA JUGA:Respon Cepat YBM PLN UID S2JB di Tanjung Enim dan Baturaja Pasca Bencana Banjir
BACA JUGA:Vivo V29 5G: Rekomendasi HP Harga 6 Jutaan Terbaik di Tahun 2024
Di mana orang tua yang menggunakan pola asuh otoriter ini, memiliki kontrol sangat tinggi terhadap anak tapi kasih sayangnya rendah.
Karatristik Pola Asuh
Pola asuh otoriter bersifat memaksa, keras, dan kaku, yang mana menerapkan banyak aturan yang harus dijalani dan dipatuhi oleh anak.
Di mana tanpa mempertimbangkan bagaimana perasaan si anak sendiri.
Jenis parenting atau pola asuh ini hanya mengutamakan komunikasi dari satu arah saja, dan memberikan aturan ketat serta berbagai larangan.
BACA JUGA:Kembangkan Hutan Mangrove di Bali, PLN Sukses Jaga Lingkungan dan Berdayakan Masyarakat
BACA JUGA:Gubernur Jambi Al Haris Resmikan 4 Ruang Belajar SMK N 15 Merangin
Pada jenis tipe parenting ini hukuman sering digunakan untuk mendisiplinkan anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: pola asuh otoriter