Macet Mudik 2024, Kendaraan Terjebak hingga Belasan KM, Menhub Ungkap Penyebabnya

Macet Mudik 2024, Kendaraan Terjebak hingga Belasan KM, Menhub Ungkap Penyebabnya

Macet mudik 2024 di pelabuhan merak. Menhub mengimbau pemudik pulang di hari Jumat atau Sabtu minggu ini.-Foto : ist-Net

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Macet pada saat mudik tidak pernah terelakkan setiap tahunnya. Begitu juga yang terjadi pada tahun 2024 ini.

Ada banyak titik kemacetan di Indonesia. Baik di pulau Sumatera hingga Jawa. Seperti kemacetan di Pelabuhan Merak dan di Betung perjalanan Jambi - Palembang.

Hal ini tentunya membuat para pemudik kesal. Terkait hal itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan antrean kemacetan yang terjadi di pintu masuk menuju Pelabuhan Merak karena ketidaktaatan pemudik. 

"Yang terakhir Merak seperti disampaikan Bapak Presiden, terdapat jumlah yang melebihi dan mohon maaf ketidaktaatan masyarakat pengguna," kata Budi Karya Sumadi kepada wartawan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat.

BACA JUGA:10 Tips Mudik Lebaran Mengendarai Sepeda Motor Tetap Aman saat Perjalanan

BACA JUGA:Jasa Raharja Jamin Korban Laka Tol Jakarta-Cikampek KM 58

Budi menggambarkan ketidaktaatan pemudik, yang dia maksud. Dia membandingkan dengan pemudik via kereta api.

"Kalau di kereta api kan mereka punya tiket. Dia datang dua jam sebelumnya. Kalau ini ada yang belum beli tiket, bahkan jalannya besok pagi, dia datang. Maka terjadilah antrean sebanyak lebih dari 10 Km," jelas Budi Karya.

Dia mengatakan kapal di Pelabuhan Merak juga harus lebih besar dan cepat. Dia mengaku sudah lapor ke Presiden Joko Widodo jika dermaga di Merak juga harus ditambah.

"Jadi issue-nya bahwa di Merak ini, satu diharuskan memiliki kapal yang lebih besar dan lebih cepat. Kedua memang harus ada tambahan dermaga. Kami sudah bahas dan tadi saya lapor Pak Presiden. Pak ini butuh dermaga, Pak presiden tambahin. Kapal juga harus tambah," kata Budi.

BACA JUGA:Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto Ingatkan Pemudik untuk Berhati-hati dan Jaga Stamina saat Berkendara

BACA JUGA:Dibebastugaskan Pertamina, Ini Jabatan dan Harta Arie Febriant yang Meludahi Pengemudi Lain

"Kalau kapal katakanlah dengan 15 knot gitu ya, pasti kurang maksimal atau dengan 500 knot kurang. Jadi mesti kapal yang besar di atas 1000 di atas dan katakanlah harus dia atas 15 bahkan 20 (ribu) knot jadi kecepatan itu bisa dilaksanakan. Tapi alhamdulillah kami punya grup di lebaran ini dengan Kapolda, TNI, Pak Menko dan pihak-pihak yang terlibat, kami pagi, siang malam berkomunikasi dan ini bisa menyelesaikan masalah," tambahnya.

Budi mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah evaluasi terhadap antrean tersebut. Dia mengatakan pengaturan bongkar muat di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni telah dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: