Toleransi dalam Teladan Nabi Muhammad, Ini Kisah Pembebasan Makkah di Bulan Ramadan
Pembebasan Makkah di bulan ramadan -Foto : ilustrasi-Net
Di perjalanan ternyata kaum musyrikin menghadang kaum muslimin, alhasil mereka tidak bisa masuk ke Makkah untuk umrah.
Umar bin Khattab bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah bukankah engkau memberitahu kami bahwa kita akan mendatangi Kakbah dan tawaf mengelilinginya?
Nabi Muhammad SAW menjawab, "Ya betul, wahai Umar, tetapi apakah aku memberitahu bahwa engkau akan mendatanginya tahun ini?"
Umar lantas menjawab, "Tidak, wahai Rasulullah."
Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda, "Maka, engkau akan mendatanginya dan mengelilinginya."
BACA JUGA:Bupati Tanjabbar Tutup Kegiatan FGD Penyusunan sekaligus Evaluasi MRI dan RTP
BACA JUGA:Bupati Serahkan Bantuan ke Masjid Baitul Makmur Saat Safari Subuh
Lalu Rasulullah mengadakan gencatan senjata Al-Hudhaibiyah dengan kaum musyirikin di tahun tersebut. Karena perjanjian ini lah, selang dua tahun jumlah pengikut agama Islam bertambah berkali-kali lipat.
Di pertengahan gencatan senjata, kaum musyrikin Quraisy melanggar aturan, kejadian ini menjadi faktor lahirnya Pembebasan Makkah atau Fathu Makkah.
Dilansir dari buku The Art of Forgiving 1 ditulis Dimitri Mahayana, dijelaskan mengenai kemurahan hati Rasulullah SAW yang memaafkan musuh-musuhnya.
Suatu ketika Rasulullah SAW berhasil menaklukan kota Makkah, lantas dihadapannya orang-orang yang menjadi musuh lama beliau. Mereka telah membunuh keluarga dan para sahabat.
BACA JUGA:Kasus TPPO Berkedok Magang Ferienjob, Penyidik Ditreskrimum Polda Jambi Temukan Ada Tindak Pidana
BACA JUGA:Lakukan Amalan Ini di Pagi Hari, Agar Seharian Banjir Rezeki
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Pergilah! Kalian adalah orang-orang yang bebas."
Setelah hari itu munculnya slogan dari Nabi Muhammad SAW, "Hari ini adalah hari kasih sayang."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: