BREAKING NEWS: Ini Nama Diduga Pemilik Sumur Minyak Ilegal di Tahura Batanghari yang Terbakar, Warga Sumsel

BREAKING NEWS: Ini Nama Diduga Pemilik Sumur Minyak Ilegal di Tahura Batanghari yang Terbakar, Warga Sumsel

Sumur minyak ilegal di kawasan Tahura STS Kabupaten Batanghari terbakar.-ist/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Wilayah Kabupaten Batanghari memang terkenal dengan aktivitas illegal drilling atau penambangan minyak ilegal.

Aktivitas sumur minyak ilegal ini bahkan sudah merambah hingga ke kawasan Tahura STS, Dusun Senami, Desa Jebak, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari.

Nah, hari Jumat 9 Februari 2024 pukul 19.30, sumur minyak ilegal di kawasan tersebut mengalami kebakaran hebat. 2 hektare kawasan itu kena imbas.

Informasi yang didapat jambi-independent.co.id dari sumber yang dipercaya, ada beberapa nama yang diduga pemilik sumur minyak ilegal tersebut.

BACA JUGA:Bawaslu Merangin Imbau Peserta Pemilu Pilpres dan Pileg untuk Tidak Kampanye di Masa Tenang

BACA JUGA:Penuh Keberuntungan, Ini 6 Shio Bakalan Kaya Raya Murah Rezeki Setelah Imlek Gong Xi Fa Cai

Ada 6 orang pemilik sumur minyak ilegal tersebut, menurut sumber jambi-independent.co.id.

Mereka semua merupakan warga Provinsi Sumatera Selatan. Pertama adalah Chandra warga Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), lalu Neli warga Muba.

Kemudian Ujang warga Muba, Nanang warga Desa Bayat, Muba, kelima adalah Wak Bondon warga Muba, dan terakhir adalah Heri warga Sekayu, Muba.

"Semua orang Sumsel," kata sumber tersebut. Dugaan sementara, sumber api berasal dari meluing gas atau keluarnya gas dari sumur yang baru dibor yang diduga milik Candra Daeng di lahan milik Slamet.

BACA JUGA:Pj Bupati Aspan Dampingi Gubernur Jambi Al Haris Safari Subuh Di Masjid Al Ittihad Tebo

BACA JUGA:Resep Omelet Lezat untuk Sahur yang Cepat dan Praktis

Api berasal dari gesekan antara pipa (besi canting) dan besi bibir sumur sehingga mengeluarkan api, dan langsung menyambar ke sumur minyak mentah serta bak seler yang mengakibatkan terjadinya kebakaran.

Sementara informasi lain menyebutkan, pemilih lahan kebun adalah tiga orang warga Kabupaten Batanghari. Mereka adalah Slamet, Soleh dan Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: