Terungkap! Kecewa dengan Pengusaha Batu Bara di Jambi, Jadi Alasan Gubernur Jambi Stop Angkutan Batu Bara

Terungkap! Kecewa dengan Pengusaha Batu Bara di Jambi, Jadi Alasan Gubernur Jambi Stop Angkutan Batu Bara

Alasan Gubernur Jambi Stop Angkutan Batu Bara-Ist/jambi-independent.co.id-

Dia mengaku tidak ada masalah dengan sopir dan tidak akan menelantarkan sopir batu bara.

"Intinya Sayo tidak ado masalah dengan sopir, tidak akan mungkin aku menelantarkan kamu sebagai anak Jambi," ujar Al Haris.

BACA JUGA:Lakukan Penyalahgunaan BBM Bersubsidi, Pertamina Support Tim Terpadu Blokir No Plat Kendaraan

BACA JUGA:Suzuki Bertabur Diskon, Jaya Indah Motor Gelar Pameran Mobil di Jamtos

Gubernur Al Haris lalu menceritakan ketika Rapat dengan Komisi V DPR RI, dimana pada saat itu Komisi V DPR RI melarang aktivitas angkutan batu bara melintas di Jalan Nasional.  Akan tetapi pada saat itu dirinya mempertimbangkan untuk memberikan kesempatan kepada tiga perusahaan yang mengerjakan jalan khusus batu bara.

"Kalau sayo tega dengan kamu, lah lamo sayo tutup. Komisi V DPR RI saat RDP kan sudah minta sayo tutup. Tapi tidak sayo tutup. Sayo diamkan bae. Angkutan batu bara tetap jalan," kata Al Haris.

Namun, lanjut Al Haris, dia ingin jangka panjang ada jalan khusus batu bara. "Kalau jangka pendek, biso bae sayo bukak, tapi dak menyelesaikan masalah. Macam macam inilah Jambi ko selamo lamonyo," katanya.

Haris pun mengungkapkan bagaimana hujatan dan kritikan kepada dirinya selama ini terkait masalah angkutan batu bara. Namun dia diamkan saja, karena memikirkan nasip sopir batu bara.

BACA JUGA:Ternyata, 5 Zodiak Ini Paling Pas untuk Bisnis Batu Bara, Simak Ya!

BACA JUGA:Pj Bupati Muaro Jambi Bachyuni Deliansyah Tinjau Pelipatan Kertas Surat Suara untuk Pemilu

Kemudian orang nomor satu di provinsi Jambi ini menjelaskan, tiga perusahaan telah bersepakat dengan perjanjian di atas materai bahwa akan menyelesaikan jalan khusus ini pada akhir Desember ini.

Namun kenyataanya ketiga perusahaan ini belum satupun yang menyelesaikan satupun jalan khusus. "Minimal ada satu perusahaan yang selesai jalan khusus itu. Minimal dari Mandiangin menuju Tenam. Ternyata saya melihat ada perusahaan yang tidak komitmen dalam penyelesaian lahan yang sisa 1,2 hektar agi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: