Waspada! Kasus Covid-19 di Malaysia dan Singapura Melonjak, Bagaimana Indonesia?

Waspada! Kasus Covid-19 di Malaysia dan Singapura Melonjak, Bagaimana Indonesia?

Kasus covid-19 di Malaysia dan Singapura mengalami peningkatan.-ist/jambi-independent.co.id-freepik.com

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kasus covid-19 sepertinya kembali menjadi momok dunia. Ini setelah laporan peningkatan kasus covid-19 di Singapura.

Selain itu, Malaysia juga melaporkan hal yang sama. Peningkatan kasus covid-19 di negara tersebut sebesar 57,3 persen.

Untuk diketahui, jumlah kasus covid-19 di Malaysia melonjak cukup tajam. Dari 2.305 kasus per 12 hingga 18 November 2023, menjadi 3.626 kasus per 19-25 November 2023.

Angka ini menunjukkan kenaikan kasus covid-19 yang cukup tajam di negara jiran tersebut.

BACA JUGA:5 Dampak Penggunaan Panty Liner Setiap Hari, Amankah? Simak di Sini, Perempuan Wajib Tahu

BACA JUGA:Baru! Smartfren Rilis Paket 100 GB Rp100 Ribu, Streaming dan Bikin Konten jadi Lebih Puas

Menurut Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan, 48 persen kasus terjadi pada mereka yang berusia antara 20 dan 40 tahun. Sementara, 98 persen kasus tersebut hanya menunjukkan gejala ringan.

Lanjutnya, kasus mingguan yang terdeteksi telah melampaui 1.000 kasus setiap minggu.

"Tingkat peningkatan kasus antara 7,1 persen hingga 57,3 persen,” kata Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan, dikutip jambi-independent.co.id dari disway.id Senin 4 Desember 2023.

Lanjut Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan, saat ini telah dilaporkan 8 klaster aktif covid-19 dengan total 121 kasus. 

BACA JUGA:5 HP Android yang Mirip iPhone, Harganya Mulai Rp1 Jutaan Aja

BACA JUGA:Ini Keunggulan Aerox 155 yang Bikin Pengguna Motor Sport Beralih Pakai Matik

Lanjutnya, jumlah komulatif klaster yang dilaporkan sebanyak 7.248 klaster. Mayoritas merupakan klaster yang melibatkan sektor pendidikan.

Ditambahkan Dr Muhammad Radzi, tingkat penerimaan pasien covid-19 ke fasilitas kesehatan di sana meningkat menjadi 2,9 persen per 100.000 penduduk selama 12-18 November 2023 dibandingkan 2 persen selama 19-25 November 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: