Operasi Pasien Terhambat Gegara Surat Rujukan, Bupati Diminta Evaluasi Kinerja RSUD KH Daud Arif Kualatungkal
RSUD KH Daud Arif Kualatungkal-ist/jambi-independent.co.id-
KUALATUNGKAL, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Keluarga pasien yang berobat di RSUD KH Daud Arif Kualatungkal, Kabupaten Tanjab Barat, menyesalkan pelayanan rumah sakit plat merah ini.
Pihak rumah sakit diduga lalai dalam memberikan dokumen rujukan pasien untuk operasi di RSUD Raden Mattaher Jambi.
Akibatnya, operasi yang harusnya bisa segera dilakukan pun menjadi terhampat. Untuk itu, keluarga meminta agar Bupati Tanjab Barat mengevaluasi kinerja pegawainya di rumah sakit tersebut.
Informasi yang didapat jambi-independent.co.id, masalah ini berawal saat dokumen rujukan berupa penjelasan dokter terkait hasil ronsen yang dilakukan di RSUD KH Daud Arif Kualatungkal, tidak dilampirkan oleh pihak RSUD KH Daud Arif Kualatungkal saat memberikan rujukan.
BACA JUGA:Antisipasi Krisis Pangan, Ini yang Dilakukan Bupati Tanjab Timur Romi Hariyanto di Wilayahnya
Pasien atas nama Fajar Septiadi warga Kualatungkal itu, kini hanya bisa terbaring di RSUD Raden Mattaher Jambi. Kakinya yang mengalami patah akibat kecelakaan mulai membengkak karena tidak bisa ditangani.
Hal itu dikarenakan rekomendasi ronsen yang tidak dilampirkan oleh pihak RSUD KH Daud Arif Kualatungkal. Awalnya, pihak keluarga mengurus rekomendasi ronsen tersebut di RSUD KH Daud Arif Kualatungkal, hari Rabu 11 November 2023.
Namun mereka diminta untuk menunggu. Sejak pulul 10.30 wib hingga 14.20 wib tidak juga ada kejelasan. Padahal, biaya administrasi sudah diselesaikan sejak pukul 11.00 wib sebesar Rp60 ribu di kasir RSUD KH Daud Arif Kualatungkal.
Selain itu, administrasi untuk rujukan termasuk ronsen dan biaya ambulans sudah diselesaikan sekitar Rp2,9 juta saat akan melakukan rujukan ke Jambi. Walau sudah dibayar pihak keluar terus disuruh menunggu hingga saat ini.
BACA JUGA:Korem 042/Gapu Gelar Apel Gelar Pasukan Kesiapan Pengamanan Pemilu 2024
BACA JUGA:6 Tips Perawatan untuk Kulit Putih dan Cerah, Auto Bikin Pangling
"Tadi kita menanyakan ke bagian Radiologi diminta menunggu sekitar 2 jam dari sekitar pukul 10.30 wib sampai 12.30 wib. Katanya dokter yang bisa memberikan keterangan terkait ronsen sedang melakukan USG 6 pasien," kata Eko keluarga pasien yang mengurus hal itu.
Saat itu keluarga pasien diminta oleh salah satu pegawai untuk meninggalkan nomor ponselnya, dengan maksud nantinya dokumen tersebut akan dikirimkan melalui WhatsApp.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: