Pemukulan Sopir Batu Bara di Batanghari, Ini Penjelasan Ketua Satgas BPABB dan ATJ Resor Batanghari
Dedi Sucifto, Ketua Satgas BPABB dan ATJ resor Batanghari--
JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Ketua Satgas BPABB dan ATJ Resor Batanghari, Dedi Sucifto buka suara terkait video viral adanya aksi sopir batu bara yang disebut dipukul oleh Satgas ATJ.
Dia mengatakan, bahwa selama ini pihaknya diam dengan viralnya video tersebut.
Padahal, kata dia kejadian sebenarnya adalah sopir batu bara itu melakukan aksi blong kanan di saat Satgas BPABB dan ATJ sedang bertugas untuk mensterilkan jalan, dikarenakan mobil ambulans akan melintas.
“Saya Dedi Sucifto, Ketua Satgas BPABB dan ATJ resor Batanghari, menanggapi video viral di Desa Jebak, sopir yang melakukan aksi blong kanan, sudah heboh sekali. Selama ini saya diam, dikarenakan kami mengumpulkan data kebenarannya seperti apa,” katanya.
BACA JUGA:Direktur RSUD STS Tebo Akui Serapan Anggaran Masih Rendah, Ini Sebabnya
BACA JUGA:Dibantu ATJ, Keluarga Korban Meninggal Mediasi dengan Sopir Angkutan Batu Bara, Ini Hasilnya
“Sopir yang melakukan blong kanan itu, di saat Satgas BPABB dan ATJ sedang bertugas mendapat informasi bahwa ada ambulans yang akan lewat dari Muara Bulian menuju arah Sarolangun,” tambahnya.
Lanjut dia, di saat itu Satgas di resor wilayah Kampung Baru Pal V Tembesi, memberi info terkait ambulans yang membawa pasien dari rumah sakit dari arah Tembesi menuju Sarolangun.
“Dan di saat itu kita beri tugas untuk mensterilkan jalan kepada seluruh Satgas BPABB dan ATJ di resor masing-masing, terkait adanya ambulans yang akan melintas. Di saat sedang bertugas, si sopir mobil dina merah melakukan blong kanan,” kata dia.
Pihaknya pun, Satgas BPABB dan ATJ, atas nama Hilman dan Pendi menegur sopir tersebut. Namun saat ditegur, kata dia sopir melawan dan tidak mengindahkan.
BACA JUGA:Jambi Siapkan Pengamanan untuk Kedatangan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin
BACA JUGA:Korem 042/Gapu Apresiasi Badminton Friendly Match 2023 SKK Migas-PetroChina dan K3S Jambi
“Mobil dina merah itu dihentikan dengan satgas disuruh ke kiri, biar jangan ngeblong kanan, posisi mobil mati, sopir dak terima. “Ngapo ngatur-ngatur”,” jelas Dedi.
Kata dia, pihaknya telah menjelaskan dari tim Satgas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: