Nelayan Resah, Aksi Penangkapan Kerang Gunakan Mesin Kerap Terjadi di Mendahara Tanjabtim

Nelayan Resah, Aksi Penangkapan Kerang Gunakan Mesin Kerap Terjadi di Mendahara Tanjabtim

Masyarakat dan nelayan menyampaikan keresahan terhadap penangkapan kerang menggunakan mesin-Foto : Harpandi-Jambi-independent.co.id

MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Masyarakat dan nelayan di Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjab Timur geram dengan ulah pencurian kerang. Sebab, perburuan kerang ini tidak memikirkan kelangsungan ekosistem salah satu hasil Laut Andala di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung tersebut.

Terkait hal tersebut, nelayan pun menyampaikan keluhannya dihadapan sejumlah pihak berwenang. Para nelayan tradisional tersebut merasa resah dengan adanya perburuan kerang di wilayah tersebut yang menggunakan peralatan atau alat tanggap yang dapat merusak habitat dan bibit dari kerang liar tersebut.

Terkait hal ini, Camat Mendahara, Amri Juhardy, saat wawancarai terkait hal ini mengatakan, baru-baru ini telah dilakukan pertemuan antara pihak Kecamatan, pihak Satpolairud Polres Tanjab Timur, Polsek Mendahara, Dinas Perikanan, Pokmaswas Mendahara, Kades, Lurah, serta puluhan nelayan tangkap kerang dari sejumlah wilayah di kecamatan tersebut dan juga pihak terkait lainnya.

Dari hasil musyawarah yang dilakukan itu, para nelayan tradisional di kecamatan ini resah dengan seringnya terjadi penangkapan kerang yang menggunakan mesin atau alat tangkap yang dapat merusak ekosistem di laut.

BACA JUGA:Pelantikan SMSI Muaro Jambi Dihadiri Pj Bupati Bachyuni, Berikut Nama Pengurus Periode 2023-2025

BACA JUGA:5 Aplikasi Pinjol yang Bisa Pinjam Rp5 Juta Tanpa Jaminan, Cair Gak Pake Ribet

Hal itu dilakukan oleh nelayan yang berasal dari Kecamatan Mendahara, bahkan yang berasal dari luar Kabupaten Tanjab Timur hingga luar Provinsi Jambi.

"Sedangkan selama ini, nelayan lokal selalu menjaga dengan baik ekosistem laut dan kerang yang ada di wilayah ini. Yaitu, menangkap kerang tersebut dengan cara tradisional yang ramah lingkungan," ucapnya.

Selama ini, kendala yang dihadapi adalah pengawasan terkait kegiatan penangkapan kerang yang menggunakan alat yang tidak sewajarnya.

"Kami berharap ada juga pengawasan dari pihak Kementerian Perikanan, sebab ini masuk dalam perairan Provinsi. Akan tetapi kami tetap berusaha untuk memberikan imbauan terkait kegiatan yang dianggap menyalahi aturan itu," ujarnya.

Ada hal yang dikhawatirkan jika kondisi seperti itu terjadi terus menerus. Yakni, munculnya konflik antar warga atau nelayan lokal dan nelayan pendatang yang ingin mencari kerang di wilayah tersebut yang menggunakan peralatan tangkap yang tidak semestinya.

BACA JUGA:Pencanangan Program Literasi dan Inklusi Pasar Modal kepada 1000 ASN Kota Jambi

BACA JUGA:6 Zodiak Perempuan yang Paling Estetik, Vibesnya Adem Banget

"Selama ini kami juga selalu merangkul masyarakat dan nelayan lokal agar tidak melakukan aksi-aksi yang dapat mengganggu kondisi Kamtibmas di wilayah kita ini. Dan sama-sama untuk mencari solusi terbaik dari berbagai kendala yang dihadapi dengan cara musyawarah," ungkap Amri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: