Kasus Dugaan Guru Aniaya Siswa di Senyerang Tanjab Barat Berlanjut

Kasus Dugaan Guru Aniaya Siswa di Senyerang Tanjab Barat Berlanjut

Kasus Dugaan Guru Aniaya Siswa di Senyerang Tanjab Barat Berlanjut-Ist/jambi-independent.co.id-

KUALATUNGKAL, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sempat dilakukan mediasi antara keduabelah pihak terkait kasus dugaan oknum guru aniaya siswa di Sekolah Dasar Negri (SDN) 125/V Desa Teluk Ketapang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjab Barat, namun belum menemukan titik terang.

Hasil dari mediasi antara oknuk guru dan orang tua siswa yang dilalukan oleh pihak sekolah maupun organisasi tak menuaikan hasil, hal iti justru berlanjut keranah hukum.

Diketahui, Guru yang dilaporkan oleh orang tua siswa itu ialah Budi Utomo (BU), seorang Guru Honorer di SDN 125/V, Desa Telukketapang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjab Barat ke Satuan Reserse Polres Tanjab Barat

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tanjab Barat, Nurrudin mengatakan, bahwa pihaknya dan sekolah sudah melakukan mediasi antara orang tua siswa, siswa dan guru tersebut.

BACA JUGA:Ini 6 Shio yang Dipercaya Orang Tionghoa Punya Energi Pemikat Rezeki yang Kuat

BACA JUGA:Hobi Nyimeng, Ibu 4 Anak ini, Terancam 7 Tahun Penjara

Bahkan, pihaknya sudah mendatangi langsung rumah orang tua siswa untuk meminta maaf. Akan tetapi orang tua siswa tetap bersikeras melakukan pelaporan kepolisi.

"Kita coba mediasi supaya tidak melebar, tapi orang tua yang bersangkutan tidak setuju dan tetap melanjutkan ke ranah hukum. Ya, kita ikuti saja," ucapnya, Selasa, 15 Agustus 2023.

Lebih lanjut, Nurrudin menjelaskan ketika mediasi orang tua menyebutkan bahwa anaknya dipukul. Namun, orang tua siswa tersebut tidak mengetahui bentuk pemukulannya seperti apa.

Kata Ketua PGRI Tanjab Barat proses pelaporan itupun terjadi bukan saat kejadian, akan tetapi beberapa hari setelah kejadian dan setelah mediasi dilakukan.

BACA JUGA:Lowongan Kerja Unilever Terbaru Agustus 2023, Cek Posisi yang Dibutuhkan, Syarat dan Ketentuannya di Sini

BACA JUGA:Makin Tua Makin Jadi, Ini 5 Shio Perempuan Makin Kaya Raya di Usia 40 Tahun, Hidup Semakin Berlimpah Harta

"Menurut orangtuanya, saat mediasi anaknya itu dipukul tapi dipukul kayak mana itu tidak tau. Anak itu tidak menangis pada saat itu. Pengaduannya itu setelah beberapa waktu setelah kejadian, saat ibunya menjemput anaknya, dilihatnya anak duduk sendiri. Kemudian ditanya sama ibunya kenapa? Jadi, kawanya bilang ditampar pak guru," terang Nurrudin.

"Saat itu, pihak sekolah dan guru yang bersangkutan langsung meminta perdamaian bersama ibu dari siswa yang bersangkutan, Namun, orang tua siswa tidak terima atas kejadian tersebut. Dan akan melaporkan ke Pihak yang berwenang,” tukasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: