Dijemput Kades, Polda Jambi Pulangkan Puluhan Warga yang Diamankan dari Lokasi Aksi Blokir Jalan di PT FPIL

Dijemput Kades, Polda Jambi Pulangkan Puluhan Warga yang Diamankan dari Lokasi Aksi Blokir Jalan di PT FPIL

Polisi saat akan membubarkan aksi blokir jalan di PT FPIL, Kamis 20 Juli 2023.-junaidi/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Puluhan warga Dusun Pematang Bedaro, Desa Teluk Raya, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro JAMBI, akhirnya dipulangkan oleh Polda JAMBI, pasca aksi blokir jalan di PT Fajar Pematang Indah Lestari (FPIL).

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa Teluk Raya Zailani. Kata dia, setelah dimintai keterangan di Polda Jambi pasca aksi di PT FPIL, akhirnya mereka dipulangkan. "Saya langsung yang jemput sekitar pukul 02.30 WIB, Jumat 21 Juli 2023," kata Zailani.

Menurutnya, warga yang diamankan dari lokasi PT FPIL tersebut berjumlah 26 orang. Mereka terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu serta anak-anak.

"2 orang anak-anak, 7 orang ibu-ibu, selebihnya bapak-bapak," kata kades itu lagi, memberi keterangan.

BACA JUGA:5 Shio Sukses Dalam Berbisnis dan Berkarir, Berkat Kerja Keras Maksimal

BACA JUGA:Deretan Zodiak ini Bisa Diandalkan di Kantor, Miliki Watak Pekerja Keras

Sebelumnya, mereka diangkut paksa oleh personel Polda Jambi, Kamis 20 Juli 2023. Mereka terpaksa diamankan, karena dianggap menjadi provokator dalam pembubaran pemblokiran jalan PT FPIL.

Sebelum dibubarkan, pihak kepolisian telah melakukan negosiasi dengan warga untuk membubarkan diri dengan baik-baik.

Awalnya aksi ini berlangsung damai. Ratusan masyarakat di sana membaca yasinan dan doa selamat. "Tadi kami lagi yasinan. Belum sudah yasinan kami sudah dibubarkan," kata warga yang berhasil melarikan diri.

Puluhan orang pun terpaksa diamankan oleh kepolisian. 

BACA JUGA:Ramalan Zodiak Pisces Hari ini, Akan Temukan Beberapa Kesulitan

BACA JUGA:8 Shio yang Punya Tabungan dan Kekayaan Berkat Kerja Kerasnya

Sebelumnya ratusan anggota gabungan dari Polda Jambi dan Polres Muaro Jambi mengusir paksa masyarakat yang ada di sana.

Isak tangis terdengar jelas dari ratusan masyarakat yang mayoritas ibu-ibu. "Kami bukan maling pak, kami ingin hak kami, kami mau sejahtera pak," kata ibu-ibu histeris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: