Dampak Abrasi dan Terjangan Ombak, Jalan dan Rumah Warga di Kuala Simbur Tanjab Timur Rusak Parah

Dampak Abrasi dan Terjangan Ombak, Jalan dan Rumah Warga di Kuala Simbur Tanjab Timur Rusak Parah

Jalan dan rumah warga rusak parah akibat abrasi dan ombak -Harpandi/jambi-independent -

Dirinya berharap, pemerintah bisa memperhatikan kondisi pemukiman mereka saat ini dan juga mengatasi permasalahan abrasi yang terjadi, serta membantu agar terjangan ombak tidak terlalu berdampak buruk ke pemukiman mereka saat ini.

"Kami berharap, mudah-mudahan jalan jeramba kayu atau jalan pemukiman kami ini bisa segera diperbaiki, dan ads solusi terbaik untuk kami yang tinggal dipesisir ini, agar keselamatan jiwa kami juga bisa terjamin," harapnya.

BACA JUGA:Hati-hati, Warna Urine Bisa Jadi Tanda Peringatan Penyakit Hati Berlemak Stadium Akhir

BACA JUGA:Rekomendasi Es Buah untuk Santap Buka Puasa

Sementara itu, Kades Kuala Simbur, Juhaifa, saat diwawancarai terkait hal ini menyebutkan, untuk mengatasi permasalahan kerusakan jalan pemukiman yang ada di rt 07 Dusun Nelayan tersebut, pihak desa setempat telah mengajukannya ke Dinas Perkim Tanjab Timur.

"Kami telah mengajukan tanggap darurat dari Dinas Perkim untuk perbaikan kerusakan jalan pemukiman tersebut, dengan panjang sekitar 100 meter," sebutnya.

Dirinya berharap, agar pengajuan tersebut bisa segera ditanggapi dan apa yang menjadi permintaan pihak desa setempat bisa segera direalisasikan.

"Soalnya kerusakan di jalan pemukiman rt 07 itu sudah sangat parah. Baru-baru ini saat ada warga setempat yang meninggal, jalan jerambah kayu itu harus diikat, biar warga yang menggotong jenazah tidak terjatuh," ungkapnya.

BACA JUGA:Pembangunan Koramil 419-05/Geragai Melalui Dana CSR SKK Migas-PetroChina Diresmikan Danrem 042/Gapu

BACA JUGA:Viral Penumpang Super Air Jet Mandi Keringat Gegara AC Mati, Pihak Maskapai Buka Suara

Ada sekitar 25 Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di lokasi pesisir laut rt 07 tersebut. Sebelumnya, ada juga warga yang memilih untuk meninggalkan lokasi itu dan membangun rumah di wilayah daratan yang ada di desa tersebut.

"Untuk warga yang mampu dan memiliki keuangan lebih, mereka akan pindah ke daerah daratan. Kalau warga kami yang kurang mampu, mau nggak mau mereka tetap bertahan di situ," ujarnya.

Dikhawatirkan, keselamatan warga yang bermukim di pesisir kaur Desa Kuala Simbur tersebut dapat terancam, dikala air laut tengah pasang tinggi yang memasuki pemukiman mereka, dan diperparah dengan terjadinya gelombang tinggi atau angin kencang.

"Yang ditakutkan itu, pas air laut pasang tinggi, terus gelombang besar dan angin kencang. Bisa-bisa keselamatan warga disana terancam dan membuat rumah mereka rusak akibat diterpa gelombang dan angin kencang," pungkasnya. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: