Jarak Depo Pertamina Plumpang dengan Pemukiman Warga Sangat Tipis, Erick Thohir : Pelanggaran Buffer Zone

Jarak Depo Pertamina Plumpang dengan Pemukiman Warga Sangat Tipis, Erick Thohir : Pelanggaran Buffer Zone

Jarak Depo Pertamina Plumpang dengan pemukiman warga sangat dekat-Foto : tangkapan layar google maps-Disway.id

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Jarak Depo Pertamina Plumpang dengan Pemukiman warga sangat tipis. Erick Thohir sebut pelanggaran buffer zone.

Hal ini mencuat pasca Depo Pertamina Plumpang terbakar dan menelan korban jiwa yang meninggal dunia hingga 19 orang.

Disampaikan Erick Thohir, Menteri BUMN bahwa banyaknya korban meninggal dunia ini karena jarak antara Depo Pertamina dengan pemukiman padat penduduk sangat dekat.

Dikatakan Erick Tohir bahwa seharusnya tidak boleh ada pemukiman di sekitar Depo Pertamina dengan radius yang telah ditentukan.

BACA JUGA:Yuk....Habiskan Akhir Pekan di 4 Lokasi Keren di Palembang Ini

BACA JUGA:Kabar Baik, Kapolda Jambi Sudah Keluar dari RS Polri Kramat Jati, Besok Terbang ke Jambi

Namun saat ini arena netral atau buffer zone depo Pertamina Plumpang sangat tipis dengan perumahan warga.

Disampaikan Erick bahwa  buffer zone depo Pertamina Plumpang dalam batas sangat aman hingga tahun 1987 dan saat ini jaraknya menjadi sangat tipis.

"Kondisi objek vital nasional mempunyai buffer zone yang sangat tipis, di mana pada tahun ’71 hingga 87 buffer zone depo Plumpang Pertamina sangat aman," kata Erick.

Erick menjelaskan jika kondisi buffer zone ini mulai tergerus oleh perumahan warga sejak setelah reformasi 1998 dan penyerobotan lahan tersebut tidak hanya terjadi pada Pertamina semata, namun juga terhadap semua semua objek vital nasional.

BACA JUGA:Nikmati Promo Spesial Maret 2023 di Ace JPM dan Jamtos Jambi

BACA JUGA:Kakak AG Benarkan Pacar Mario Dandy Itu Rekam Penganiayaan David, Anak Pengurus GP Ansor

Hal senada disampaikan oleh Nirwono Yoga selaku pengamat tata ruang kota yang mengatakan bahwa buffer zone sangat penting bagi semua objek vital negara.

Selain untuk menjaga keamanan, namun juga untuk keselamatan warga sekitar jika terjadi sesuatu atau kecelakaan seperti yang terjadi di depo Pertamina Plumpang.

“Jika kita bicara tentang fasilitas vital Nasional, batas wilayah buffer zone bahkan mencapai 500 meter hingga 1.000 meter dan terbebas dari fungsi-fungsi yang terkait dengan falisitas tersebut apalagi perumahan warga,” jelas Nirwono.

Norwono menjelaskan sejak awal tahun 1974, depo Plumpang sangat aman di wilayah tersebut dan tidak ada masalah, namun seiring dengan perjalanan waktu pengendalian tata ruangnya tidak dikendalikan dengan baik.

BACA JUGA:Korban Meninggal Dunia Kebakaran Depo Pertamina Bertambah, Ditemukan Anjing Pelacak K9 Polda Metro Jaya

BACA JUGA:Serah Terima Jabatan 6 JPU dan 3 Kapolsek Polres Batanghari

Seiring dengan perjalanan waktu dan pertumbuhan kota, perumahan penduduk semakin mendekati depo Pertamina Plumpang, jadi jangan dibalik jika depo yang dapat dengan perumahan warga.

Untuk itu harus dilakukan penataan ulang tata ruang di daerah depo Pertamina Plumpang dan terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan.

Pertama adalah pemindahan depo Pertamina Plumpang dan kawasan yang memungkinan adalah kawasan industry atau kawasan pelabuhan Tanjung Priok karena telah ditetapkan sebagai kawasan industry.

Dengan demikian maka hal tersebut akan dapat melindungi depo tersebut dari aktifitas dan perumahan warga yang terus tumbuh.

BACA JUGA:Stok BBM di Supply dari 3 Terminal Terdekat, Kebakaran Depo Pertamina Tak Pengaruhi Distribusi BBM

BACA JUGA:Sudah 12 Hari di ICU, Kondisi David Masih Kritis Akibat Dianiaya Mario Dandy

Kedua, jika ingin dipertahankan, hal tesebut masih memungkinkan dengan mempertahan kan buffer zone yang telah ada. 

Tentunya hal ini akan merelokasi warga yang telah terlanjur membangun rumah di daerah tersebut di mana dengan jarak aman mencapai lebih dari 500 meter berdasarkan jumlah tangki depo Pertamina dan tentunya ini harus ada langkah dari Pemda untuk ikut serta dalam melakukan relokasi rumah warga.

Buffer Zone 2009 Menguap

Nirwono mengungkapkan bahwa pada tahun 2009 masalah buffer zone depo Pertamina pernah diajukan. Padahal lahan Pertamina sendiri mencapai 151 hektar yang termasuk buffer zone, namun saat ini lahan yang digunakan hanya 48,53 hektar.

Dengan demikian ada sekitar 102 hektar lahan Pertamina yang telah berubah fungsi menjadi permukiman warga.

Jika akan benar-benar merupakan aturan keselamatan, pemerintah harus dapat bertindak tegas dan merelokasi warga sehingga buffer zone benar-benar dapat diterapkan.

BACA JUGA:Viral, Gerombolan Pemuda Bawa Sajam di Kota Jambi, Keoknya dengan Emak Emak

BACA JUGA:Kipas Angin Jadi Penyebab Kebakaran SLB Sri Soedewi Maschun Sofwan, Kok Bisa

“Pemerintah hanya punya waktu 1-2 minggu untuk benar-benar menerapkan aturan ini, kerana jika lewat waktu tersebut, maka warga akan kembali ke tempatnya yang tentunya akan semakin menyulitkan dalam relokasi,” papar Nirwono.

Akan tetapi relokasi akan menjadi sangat sulit, pasalnya warga Tanah Merah telah mendapatkan sertifikat tanah mereka dan ini tentunya telah melegalkan untuk menduduki lahan tersebut.

Sertifikat diberikan oleh Gubernur Jakarta sebelumnya yaitu Anies Baswedan secara langsung pada warga Tanah Merah beberapa waktu lalu.

Warga Tanah Merah saat itu memberikan Anies kontrak politik apabila sukses menang pada 15 Februari 2017, warga ingin Anies Baswedan dapat memenuhi hak dan memberikan perlindungan bagi mereka.

Salah satu perjanjian politik itu yakni warga Tanah Merah ingin Anies bisa melegalkan kepemilikan tanah lantaran sudah warga sana telah menetap lebih dari 20 tahun.

BACA JUGA:Jumlah Pengungsi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Tercatat 600 Orang, 2 RW Rasakan Dampaknya

BACA JUGA:Pengendara Terpaksa Putar Balik, Jambore Nasional TLCI di Tugu Keris Kota Jambi Disorot

Warga Tanah Merah akan 100 persen mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno apabila sang bakal calon Gubernur DKI Jakarta itu menandatangani kontrak perjanjian politik tersebut.

Hal yang sama juga pernah dilakukan warga Tanah Merah, saat itu mereka membantu memenangkan Jokowi-Ahok saat Pilgub Jakarta 2014.  *

Artikel ini juga tayang di disway.id

Dengan judul siapa pelanggar buffer zone Depo Pertamina Plumpang Erick Thohir jaraknya sangat tipis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id