Polantas Harus Punya Attitude Baik, Kombes Guntor: Yang Bahaya Ini Knowledge dan Skill Baik, Attitude Buruk

Polantas Harus Punya Attitude Baik, Kombes Guntor: Yang Bahaya Ini Knowledge dan Skill Baik, Attitude Buruk

Ilustrasi polisi-Pixabay -Pixabay.com--

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Masyarakat di Indonesia, kerap mengeluhkan perilaku petugas Polantas di jalanan.

Sudah cukup sering viral di media sosial, video-video tentang perilaku oknum polantas. Polri pun terus berusaha meningkatkan kepercayaan masyarakat pada mereka.

Berbagai upaya dilakukan demi memperbaiki kualitas tiap personel di kepolisian. Salah satunya adalah Pelatihan dan Sertifikasi Petugas Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas Gel I Tahun 2023.

Kegiatan ini sendiri digelar oleh Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan petugas di lapangan yang berhak melakukan penindakan pelanggaran lalu lintas alias tilang.

BACA JUGA:Kemenkeu Resmi Copot Jabatan Eko Darmanto sebagai Kepala Bea Cukai Yogya, Buntut Pamer Harta di Medsos

BACA JUGA:Upaya Tingkatkan Mutu Pendidikan, PT Sari Aditya Loka (SAL) Kembali Gelar Training Komite di Provinsi Jambi

Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi, melalui Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Aan Suhanan mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban profesi kepolisian.

“Khususnya polisi lalu lintas yang memiliki tugas sebagai penindak atau penegak hukum terhadap undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan,” kata dia, Rabu 1 Maret 2023.

Kata dia, semua petugas yang diberikan amanah harus bersertifikat, juga memiliki skep penyidik maupun penyidik pembantu. 

“Semua anggota yang sudah memiliki pengetahuan dan keterampilannya sudah disertifikasi, dan memiliki attitude yang baik,” ucap Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Aan Suhanan saat membuka pelatihan.

BACA JUGA:Matangkan Opsi Penataan Honorer, Pemerintah Upayakan Tak Ada Pemberhentian

BACA JUGA:Jambore Nasional TLCI di Kota Jambi Bikin Macet, Warga: Kasus Pajak Aja Banyak Disorot

Aan berpesan kepada para penilai, agar pelatihan tidak sebatas pengetahuan dan keterampilan saja tetapi juga sikap perilaku anggota. 

Tujuannya, agar dapat mengurangi penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran-pelanggaran lain di lapangan. “Masalah attitude ini menjadi penting. Jadi, saya pesan agar attitude-nya dilatihkan, diuji dan dicek,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: