Ratusan Rumah Terendam Akibat Banjir Bandang di Trenggalek

Ratusan Rumah Terendam Akibat Banjir Bandang di Trenggalek

Banjir bandang di wilayah Kecamatan Munjungan, Trenggalek, Jawa Timur, Minggu 6 November 2022 dini hari. -Foto: ANTARA/dokumentasi warga.-

TRENGGALEK,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -Hingga Minggu 6 November 2022 banjir bandang masih merendam sejumlah wilayah di kawasan pesisir selatan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Air bah dengan ketinggian hingga satu meter merendam ratusan rumah di tiga desa di Kecamatan Munjungan akibat luapan air Sungai Bungur, Sentolo, dan Sungai Tawing.

Camat Munjungan Yusuf Widharto, Minggu mengatakan bahwa banjir kiriman dari wilayah pegunungan yang dipicu hujan deras menjadi semakin parah karena air laut sedang pasang.

"Akibatnya, aliran sungai menuju muara menjadi tidak lancar," ujarnya.

BACA JUGA:Viral KDRT di Pinggir Jalan, Suami Tonjok Istri di Depan Anak

BACA JUGA:Polisi Tetapkan Direktur dan Penanggung Jawab Konser Berdendang Bergoyang Tersangka

Widharto mengatakan bahwa banjir mulai terjadi tengah malam, sekitar pukul 24.00 WIB seperti dikutip dari JPNN.com

"Dan berangsur surut pada pagi harinya," katanya.

Widharto menyampaikan hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa terkait banjir yang menerjang sejumlah wilayahnya.

Dia mengatakan tim gabungan masih melakukan identifikasi di lapangan.

"Sementara ini kami belum ada laporan warga mengungsi," ujar Widharto.

Dia menyebutkan banjir bandang ini merupakan yang kedua dalam sepekan terakhir.

Banjir serupa sebelumnya juga melanda wilayah Kecamatan Munjungan pada Jumat 4 November 2022.

Pada kejadian pertama itu, sebanyak empat desa terdampak banjir dan longsor. Desa-desa yang terendam saat itu meliputi Desa Tawing, Bangun, Munjungan, dan Bendoroto.

BACA JUGA:Mendekam di Penjara, Nikita Mirzani Dilarikan ke Rumah Sakit

BACA JUGA:Ini 4 Tips Cara Aman Beli STB untuk Nonton Siaran TV Digital, Jangan Asal Beli Set Top Box

Banjir yang merendam hampir seharian kala itu mengakibatkan konektivitas infrastruktur jembatan banyak yang terputus, selain ratusan rumah terendam hingga ribuan jiwa terdampak.

Infrastruktur jembatan yang rusak itu, di antaranya akses penghubung Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Watulimo.

Selain banjir, longsor juga sempat menutup akses jalan utama ke Munjungan melalui Kecamatan Kampak.

Bencana itu sempat membuat warga Kecamatan Munjungan terancam terisolasi, karena akses keluar yang tersisa hanya bisa ditempuh melalui jalur Munjungan - Panggul dengan jarak tempuh memutar cukup jauh.

BACA JUGA:Isu BCL Hamil Mencuat Usai Perut Buncitnya Terekam Kamera, Nama Ariel Noah Terseret

BACA JUGA:Redmi Pad Segera Meluncur ke Indonesia, Ini Jadwalnya

Infrastruktur di jalur itu juga masih rusak parah.

Selain di wilayah Munjungan, banjir pada Jumat dini hari itu juga terjadi di Kecamatan Watulimo.

Sebanyak empat desa terdampak, yakni Desa Tasikmadu, Sawahan, Prigi, dan Karanggandu.

Akibat yang ditimbulkan, di antaranya terputusnya jembatan satu-satunya penghubung antardusun di wilayah Desa Sawahan.

Sebanyak 3.200 jiwa terisolasi, akhirnya warga membuat jembatan darurat dari bambu.

Sekretaris BPBD Trenggalek Tri Puspita Sari mengungkapkan ada delapan desa dari dua kecamatan itu terdampak banjir pada Jumat lalu.

BACA JUGA:Ini Waktu yang Tepat Ganti Oli Mesin dan Oli Gardan Motor Hondamu

BACA JUGA:Ini Rahasia Ussy Sulistiawaty Berhasil Turunkan Berat Badan Hingha 28 Kg

Sementara untuk tadi malam ada tiga desa terdampak banjir di Kecamatan Munjungan meliputi Desa Munjungan, Tawing dan Masaran.

"Di Munjungan air Sungai Bungur meluap ke jalan hingga permukiman dengan ketinggian kurang lebih satu meter, Sungai Sentolo di Tawing juga sama dan sungai di Masaran, kondisinya juga sama meluap,” kata Tri Puspita Sari. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com