PT Dwimitra Pasifik Internasional Berkolaborasi dengan PT Pindad, Produksi Senjata Api Kualitas Internasional
CEO PT Dwimitra Pasifik Internasional AM Guntur Muchtar, menandatangani Letter of Intent (loI).-ist-
Kemudian pelapisan logam sama-sama menggunakan sistem PVD, serta perakitan dilakukan oleh gun smith berpengalaman.
Dengan memberikan kualitas terbaik ini kata Guntur, diharapkan dapat memenuhi keinginan konsumen yang sangat merindukan produk senjata api lokal dengan kualitas internasional.
Berbagai produk senjata api yang dihasilkan ini lanjutnya, juga akan menjadi game changer yang akan merubah dominasi penggunaan senjata api impor.
BACA JUGA:Ibunda Brigadir J Pertanyakan Sedekat Apa Hubungan Putri Candrawathi dengan Kuat Ma'aruf
BACA JUGA:Terungkap, Ini Sekelompok Siswa yang Serang SMKN 4 Kota Jambi, Ini Penjelasan Pihak Sekolah
Tak menutup kemungkinan ke depannya senjata api ini juga bisa dijual di pasar internasional.
“Sebagai langkah awal, kami akan memamerkan berbagai jenis senjata api olahraga dan beladiri ini di event bergengsi pameran senjata api dunia, Shot Show Deal 2023, di Las Vegas, Amerika Serikat pada 17-20 Januari 2023," jelas Guntur.
Guntur Muchtar yang juga dipercaya menjadi Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Jambi ini menerangkan, kerjasama dengan PT Pindad menjadi bukti komitmen PT Dwimitra Pasifik Internasional sebagai bagian dari pelaku usaha swasta dalam negeri untuk turut menopang tumbuh dan berkembangkanya Industri Pertahanan Nasional.
Sebagaimana juga ditegaskan Presiden Joko Widodo, pemenuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) harus diprioritaskan dari dalam negeri, baik melalui BUMN maupun dari pelaku usaha swasta nasional.
BACA JUGA:Jangan Cium Bibir Bayi Sembarangan, Dampaknya Bisa Berbahaya
BACA JUGA:Golkar dan Ketum Airlangga Hartarto Sebagai Trendsetter Baru dalam Perpolitikan Nasional
"Selain bekerjasama dalam hal produksi, kami juga ditunjuk oleh PT Pindad sebagai distributor untuk memasarkan dan menjual berbagai jenis senjata api bela diri dan olahraga tersebut ke berbagai kalangan, dengan sasaran utama ke anggota dan atlet menembak Perbakin, anggota Perkumpulan Pemilik Izin Khusus Senjata Api Bela Diri (Perikhsa), dan berbagai kalangan lainnya seperti individu TNI dan Polri," pungkas Guntur. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: