DPR RI Kritik Keras BPOM dan Kemenkes Terkait Gagal Ginjal Anak

DPR RI  Kritik Keras BPOM dan Kemenkes Terkait Gagal Ginjal Anak

Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago memberi rapor merah bagi Kemenkes dan BPOM dalam menangani kasus gagal ginjal akut-Foto: Dokumentasi Humas DPR RI-

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kasus gagal ginjal pada anak membuat semua orang tua khawatir. Terutama orang tua yang anaknya terlanjur meminum obat yang tercemar.

Terkait hal tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago mengkritik keras Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Irma juga mengkritik cara kedua belah pihak ini dalam menangani kasus gagal ginjal akut di Indonesia. 

Kritik pedas ini disampaikan Irma saat mengikuti Rapat Dengan Pendapat (RDP) Komisi XI DPR RI dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin atau BGS dan Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 2 November 2022.

BACA JUGA:Disnakertrans Provinsi Jambi Selidiki Kasus Tewas Anak Magang di PT SGS Muaro Jambi, Perusahaan Bisa Disanksi

BACA JUGA:Terungkap, Ini Sekelompok Siswa yang Serang SMKN 4 Kota Jambi, Ini Penjelasan Pihak Sekolah

Menurut Irma, dua lembaga itu terekam membuat pernyataan yang bertolak belakang menyikapi gagal ginjal akut seperti dikutip dari JPNN.com

"Menurut saya komunikasi antara BPOM dan Kemenkes ini buruk karena pernyataan Kemenkes dan BPOM imi bertolak belakang," kata legislator Fraksi NasDem itu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu. 

Uni Irma, sapaan karibnya, kemudian mencontohkan pernyataan berbeda antara Kemenkes dan BPOM menyikapi gagal ginjal akut. 

Kemenkes melalui Menteri BGS menilai gagal ginjal akut disebabkan EG atau etilen glikol dan DEG arau dietilen glikol. 

BACA JUGA:Mutasi Pertama Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono, Sejumlah Kapolsek Diganti

BACA JUGA:Massa Pencinta Habib Rizieq Kepung Polisi sambil Bawa Celurit

"Namum, BPOM bilang belum ada bukti yang sahih, bukti yang akurat bisa diukur bahwa ini penyebabnya," kata Irma.

Legislator Daerah Pemilihan II Sumatra Selatan itu mengatakan komunikasi buruk itu membuat gaduh di publik dan membingungkan masyarakat. 

Bikin kegaduhan di publik, yang satu ngomong A yang satu ngomong B," ujar Irma. 

Dia ke depan meminta Kemenkes dan BPOM bisa mengedepankan kehati-hatian dan penelitian sebelum menentukan penyebab gagal ginjal akut di Indonesia. 

BACA JUGA:BREAKING NEWS : SMKN 4 Kota Jambi Diserang Sekelompok Orang

BACA JUGA:Siswa SMKN 3 dan SMKN 4 Kota Jambi Sempat Terlibat keributan 1 Bulan Lalu Akibat Main Futsal

"Namanya obat-obatan itu engga boleh diduga-duga, harus yakin," kata Irma. *


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: