Siap Siap Harga Rumah Kredit Naik, BTN akan Sesuaikan dengan Kenaikan Suku Bunga

Siap Siap Harga Rumah Kredit Naik, BTN akan Sesuaikan dengan Kenaikan Suku Bunga

Kenaikan suku bunga akan berimbas pada bisnis properti-Perumahan ilustrasi-Disway.id

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID  - Siap siap bagi Anda yang ingin membeli rumah dalam bentuk kredit.

Bank akan menyesuaikan suku bunga yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Secara otomatis jumlah kredit rumah yang akan Anda bayarkan akan semakin tinggi.

Direktur Utama Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Haru Koesmahargyo mengaku tengah bersiap menyesuaikan suku bunga perseroan.

Kenaikan itu menyusul tren kenaikan suku bunga acuan BI atau BI 7-Day Reverse Repo Rate dalam tiga bulan terakhir.

BACA JUGA:Sidak Satpas Polresta Jambi, Kapolda Jambi: Jangan Ada Pungli

BACA JUGA:Wow....Nikita Mirzani Borong Pizza untuk 700 Tahanan, Segini Harganya


Menurutnya, kenaikan suku bunga acuan BI merupakan dinamika yang wajar dalam dunia perbankan merespons kondisi ekonomi baik global maupun domestik.

"BI rate itu adalah satu komponen, masih ada komponen lain yaitu likuiditas dan yang ketiga adalah persaingan. Jadi kalau tiga-tiganya sudah muncul bersamaan, ya kami sesuaikan," kata Haru dilansir dari Antara, Jumat, 27 Oktober 2022.

Heru menambahkan, terkait kenaikan suku bunga simpanan tentunya juga akan diikuti dengan peningkatan suku bunga kredit perseroan.

Mengutip laman resmi BTN, suku bunga dasar kredit (SBDK) per 30 September 2022,untuk kredit korporasi mencapai delapan persen, kredit ritel 8,25 persen, kredit konsumsi yaitu KPR 7,25 persen, dan non KPR 8,75 persen.

BACA JUGA:Kebakaran di Kuala Tungkal, Belasan Ruko dan Rumah Warga Hangus

BACA JUGA:Gubernur Jambi Minta Rp20 M untuk KONI, yang Masuk KUA PPAS Cuma Rp7,5 M
"Mungkin kalau kita lihat SBDK BTN masih tetap sama. Kemarin kami memberikan banyak sekali diskon untuk KPR dalam rangka kemerdekaan, HUT BTN, dan lainnya," ujarnya 

"Sehingga kami sesuaikan sekarang mungkin kami perpendek masa diskon tersebut untuk menyeimbangkan antara biaya bunga KPR yang tinggi tapi juga menyeimbangkan dengan permintaan dari sisi kredit," sambungnya.

Seperti diketahui, Bank Indonesia mulai menaikkan suku bunga acuan pada Agustus 2022 lalu sebesar 25 basis poin (bps) dari 3,5 persen menjadi 3,75 persen.

Kemudian pada September, bank sentral kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi 4,25 persen. Teranyar, pada pertengahan Oktober 2022 lalu, BI kembali menaikkan suku bunga acuan 50 bps menjadi 4,75 persen.

BACA JUGA:Mael, Ipar Mantan Gubernur Jambi Dituntut 4 Tahun Penjara, Kasus Korupsi Peningkatan Jalan Padang Lamo

BACA JUGA:Akibat Hujan Deras, Puluhan Rumah di Perumahan Namura Terendam Banjir


Selain suku bunga acuan, bank sentral turut menaikkan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing sebesar 50 bps menjadi empat persen dan 5,5 persen.

Keputusan tersebut disebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi atau overshooting.

Selain itu, keputusan tersebut untuk memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 2-4 persen lebih awal, yaitu ke paruh pertama 2023, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Dengan demikian, diharapkan agar rupiah bisa sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat semakin kuatnya mata uang dolar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat. (Derry Sutardi/disway.id)

Artikel ini juga tayang di disway.id
Dengan judul btn siap kerek suku bunga kpr bagaimana nasib bisnis properti

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id