Sidak Pembangunan SMAN 12 Kota Jambi, Anggota DPRD Provinsi Jambi Kemas Al Farabi Temukan Sejumlah Kendala

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jambi Kemas Al Farabi melakukan sidak ke pembangunan SMAN 12 Kota Jambi di kawasan Kenal Besar pada Jumat, 14 Oktober 2022.

Dalam sidak ini, Kemas masih menemukan sejumlah kendala dalam pembangunan SMAN 12 tersebut. Kendala tersebut yakni adanya bangunan penitipan sementara hewan yang belum dapat dibongkar.

"Peninjauan ini dilakukan dalam kapasitas saya sebagai Anggota DPRD Provinsi Dapil Kota Jambi, memang kendalanya ada dua bangunan yang sampai sekarang belum dibongkar karena belum ada izin dari Walikota Jambi," katanya.

Namun, komunikasi terus dilakukan oleh pihak komite sekolah dan Pemerintah Kota Jambi agar permasalahan ini dapat segera selesai agar tidak menghambat pembangunan yang ada.

BACA JUGA:Kader PSI Penjual Dawet Gadungan di Kanjuruhan Dipecat Usai Statemennya Viral

BACA JUGA:Rumah Wanda Hamidah Ternyata Berdiri di Atas Tanah MPN Pemuda Pancasila

"Nantinya kita dorong agar izin tersebut bisa segera keluar, komunikasi sudah ada saat ini hanya terkendala proses administrasi saja," tambahnya.

Ditambahkan oleh Kepala Sekolah SMAN 12 Jambi Sutrisno menyebutkan bahwa saat ini proses pembangunan sudah ada beberapa bangunan yang mencapai progres 40 persen.

"Kita targetkan akhir tahun ini bisa selesai, namun juga itu tergantung dengan cuaca, dan mengenai bangunan yang belum bisa dibongkar itu ada dua satunya adalah tempat observasi rabies, kita harapkan ini dapat segera dibongkar karena di atas bangunan tu rencananya akan kita bangun 5 kelas," ucapnya.

Rencananya, total bangunan SMAN 12 Kota Jambi akan ada 23 ruangan, dimana 12 di antaranya adalah ruang kelas. Namun, 12 ruangan tersebut ternyata masih belum cukup untuk menampung siswa SMAN 12.

BACA JUGA:Satgas TMMD ke-115 Kodim 0415/Jambi Ikuti Perayaan Maulid Nabi

BACA JUGA:Kompak, Warga dan Satgas TMMD ke-115 Kodim 0415/Jambi Rehab Rumah

"Masih belum cukup, karena total murid kita itu adalah 792 orang, setidaknya butuh 25 ruang kelas, namun nanti akan kita terapkan sistem ship secara bergantian ya sambil kita usahakan nanti untuk membangun kelas yang menjadi kekurangan itu," pungkasnya. *

Sumber: