Kemenkominfo Sebut Indonesia akan Punya 5 Unicorn Baru di 2023

Kemenkominfo Sebut Indonesia akan Punya 5 Unicorn Baru di 2023

Diskusi panel Membangun Lanskap Start-up Asia Tenggara di acara World Congres On Innovation and Technology 2022 di Penang, Malaysia, Selasa 13 September 2022 -Foto : Virna Puspa Setyorini.-Antara

PENANG, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID  - Pada 2023 mendatang, Indonesia berpotensi menambah hingga lima perusahaan rintisan (unicorn)  baru.

Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Digital Start-up Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sony Sudaryana.

Dikatakannya bahwa gambaran komposisi unicorn di ASEAN, Indonesia saat ini berada di urutan ke-2 dengan 11 unicorn, sedangkan Singapura memiliki 15 unicorn.

Namun dari segi valuasi ekonomi, unicorn dari Indonesia ada di urutan pertama dengan total 39 miliar dolar AS, sedangkan Singapura mencapai 23 miliar dolar AS.

BACA JUGA:Polda Jambi Bagi-bagikan Makanan dan Minuman ke Warga dan Sopir di Lokasi Demo, Pelabuhan Talang Duku

BACA JUGA:Pembangunan SMAN 12 Dipastikan Molor, Anggota DPRD Provinsi Jambi Budiyako Kasih Target

“Kalau kita melihat potensi ya tahun depan bakal ada lima unicorn baru. Di pandemi saja, kita muncul tiga atau empat unicorn baru,” kata Sony kepada ANTARA di Penang, Rabu.

Indonesia, menurut dia, termasuk negara yang paling cepat memunculkan unicorn, start-up dengan valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS seperti dikutio dari JPNN.com

Selama pandemi COVID-19, saat perusahaan banyak yang bangkrut atau tiarap, Sony mengatakan Indonesia berhasil menciptakan tiga hingga empat unicorn.

Dalam satu sesi diskusi panel Membangun Lanskap Start-up Asia Tenggara di acara World Congres On Innovation and Technology 2022 di Penang ia mengatakan Indonesia merupakan medan pertempuran sebenarnya bagi start-up dari Tanah Air maupun kawasan.

BACA JUGA:Ini Profil Said Fikriansyah, Warga Kota Cirebon yang Diduga Hacker Bjorka

BACA JUGA:Xthree di Kota Jambi Belum Ajukan Izin Minol, Yon Heri: Kalau Ada di Sana, Artinya Ilegal


Ia menyebut pasar Indonesia terbesar di kawasan ASEAN, mencapai 40 persen. Dan banyak unicorn dari Singapura atau dari negara lain menjadi besar karena pasar Indonesia.

Yang menariknya, Sony mengatakan pasar Indonesia memiliki adaptasi teknologi yang bagus.

“Gampang viral kan. Apa-apa, viral. Itu juga karena jumlah usia produktifnya sedang di puncak-puncaknya. Kita sedang (memasuki) bonus demografi, otomatis banyak anak mudanya, kemudian teknologinya cepat adaptasinya,” ujar dia.

Pemerintah juga fokus mendorong adaptasi teknologi digunakan dengan baik dan benar, tidak cuma untuk bersenang-senang, tetapi dapat digunakan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, kata dia. Upaya tersebut dilakukan lewat program literasi digital.

BACA JUGA:Penggugat Sebut Keterangan Ahli PT Hutan Alam Lestari Saling Bertentangan

BACA JUGA:Woow..Lihat Penampakan Nintendo Wii Berlapis Emas 24 Karat Milik Ratu Elizabeth II

Sehingga, ia mengatakan ada impak ekonomi dari setiap sen yang diinvetasikan oleh pemerintah di konektivitas.

Kelebihan lain yang Indonesia miliki, menurut dia, keberagaman yang dapat menjadi mesin dari inovasi. Dengan lebih dari 17.000 pulau, 1.200 etnik, lebih dari 700 bahasa, itu adalah mesin inovasi.

"Kita ada berapa jenis soto sih? Kita ada punya berapa jenis rujak? Itu kita masukan ke dunia teknologi. Jadi inovasi muncul karena keberagaman dan itu di Indonesia tempatnya,” kata Sony. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com