Ada 6 Dewa di Klenteng Kwan Cheng Bio, Apa Saja?

Ada 6 Dewa di Klenteng Kwan Cheng Bio, Apa Saja?

M Sulton/Jambi Independent PUJA: Deretan patung dewa yang dipuja oleh jemaat di klenteng.--

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Setiap klenteng memiliki pemujaan terhadap dewa-dewi  yang berbeda. Seperti halnya pada Klenteng Kwan Cheng Bio yang memiliki 13 dewa-dewi yang dipuja.

Klenteng tersebut bertempat di Jalan Batam, Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.

Dalam keyakinan masyarakat Tionghoa, dewa-dewi ini memiliki peranan masing masing dalam ritual keagamaan yang dilakukan oleh jemaatnya.

Pemilik Klenteng Kwan Cheng Bio, Sumardi Wijaya mengatakan bahwa klenteng yang telah berdiri sejak 1970-an ini memiliki 13 dewa-dewi pemujaan.

BACA JUGA:Bisa Pengaruhi Pembuktian di Sidang, Ini Upaya Kejari Tebo Terkait Perubahan Status Penahanan Ismail Ibrahim

BACA JUGA:Wow...Setelah Dipecat Bharada E, Pengacara Deolipa Yumara Minta Fee Rp 15 Triliun ke Bareskrim Polri

"Pemujaan terhadap dewa-dewi ini yaitu untuk mendapatkan pengasihan dan keselamatan," ujarnya pada Jumat 12 Agustus 2022.

Di mana, dewa utama dari 13 dewa ini yaitu dewa pengasih dan penyayang. Terdapat enam dewa pengasih yang diletakkan di barisan paling tengah pada klenteng tersebut.

Ukuran patung dewa tersebut juga lebih besar dibandingkan dewa yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa dewa tersebut yang menjadi ciri khas dari Klenteng Kwan Cheng bio itu sendiri.

Nama ke enam patung dewa pengasih tersebut adalah Hua Thi En Siong, Jie Cu Situ Kang, Kong Tek Cung Ong, Ching Cui Cho See, Kho She Thay Ong dan Mi Lek Hut Cho.

BACA JUGA:Truk Tangki CPO Jatuh ke Jurang dan Terbakar

BACA JUGA:Ada Jejak Hewan Besar, Warga Tungkal I Tunda Panen Kelapa, Ternyata Ini Hewannya

Pada dewa ini, sebagai permohonan dan pemujaan terakhir dalam sembahyang.

Kemudian terdapat patung dewa tanah, di mana peribadatan yang dilakukan untuk masyarakat yang ingin membuka usaha yang memerlukan media tanah seperti persawahan ataupun hasil tani.

"Kalau orang mau buka usaha seperti pertanian dan persawahan maka mintanya ke dewa tanah," kata Sumardi Wijaya.

Kemudian di pojok paling kanan ada tiga patung Dewi pengasih. Di mana masyarakat Tionghoa mempercayai, bagi yang belum memiliki keturunan akan melakukan doa dan ritual khusus agar segera di berikan keturunan.

BACA JUGA:Mengaspal di Sirkuit Baru, Pebalap Astra Honda Targetkan Podium ARRC Sugo

BACA JUGA:Adik Ipar Mantan Gubernur Jambi Dikeluarkan dari Rumah Tahanan, Kok Bisa?

Selain itu, disebelah kiri terdapat beberapa miniatur senjata yang digunakan oleh para dewa tersebut.

Pada pojok kiri terdapat patung Dewa So Ka Co Sien, dewa ini merupakan dewa leluhur dari masyarakat marga So yang ada di sekitar klenteng tersebut.

Ia juga mengatakan saat melakukan peribadatan, jemaat akan meminta doa kepada marga leluhur mereka, sebelum meminta permohonan yang lain.

"Kalau di sini, jamaat minta doa dulu ke Dewa So Ka Co Sien, baru nanti memohon ke yang lain. makanya posisinya dipojok, jadi bisa urutan," ujarnya.(mg03/tav)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: