Rupiah Hari Ini Melorot Lagi, Padahal Sudah Mendekati Rp 15.000 per USD

Rupiah Hari Ini Melorot Lagi, Padahal Sudah Mendekati Rp 15.000 per USD

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar tembus Rp7.888,6 triliun pada Juni 2022.-Ricardo-

Rupiah hari ini, Senin 4 Juli 2022 melorot lagi. Padahal sebelumnya rupiah sudah mendekati angka Rp 15.000 per USD.
 
Tercatat pada hari ini rupiah dibuka melemah dua poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 14.945 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, yakni Rp 14.943 per USD.
 
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar (kurs) rupiah masih melemah, seiring turunnya imbal hasil (yield) obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS).
 
Kurs rupiah hari ini masih berpotensi tertekan terhadap USD karena sentimen resesi dan Federal Reserve (Fed).
 
 
 
"Yield obligasi AS terlihat menurun drastis, yang artinya banyak pelaku pasar membeli obligasi AS beberapa hari belakangan ini untuk mengamankan nilai aset mereka," ujar Ariston.
 
Pada Jumat 1 Juki 2022 lalu rupiah ditutup melemah 40 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp 14.943 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.903 per USD.
 
Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat tenor 10 tahun sudah bergerak di bawah tiga persen yaitu di kisaran 2,88 persen.
 
Menurut Ariston, isu resesi menjadi penyebab beralihnya investasi pelaku pasar keuangan ke obligasi AS. Harga aset berisiko termasuk rupiah pun berpotensi dalam tekanan.
 
"Di tengah kebijakan pengetatan moneter bank sentral dunia ditambah inflasi yang tinggi, risiko resesi meningkat," kata Ariston.
 
Selain itu, pelaku pasar juga masih mengantisipasi potensi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif oleh bank sentral AS, The Fed.
 
 
 
"Perbedaan yield antara Indonesia dan AS yang menyempit mendorong pasar mencari aman di aset USD dibandingkan rupiah sehingga ini ikut memberikan tekanan ke rupiah," ujar Ariston seperti dikutip dari jpnn.com.
 
Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak melemah ke arah Rp 14.980 per USD hingga Rp 15 ribu per USD dengan potensi support di level Rp 14.900 per USD. (viz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com