Efek Harga TBS Anjlok, Pemilik DO di Geragai Sulit Dapatkan Buah Sawit

Efek Harga TBS Anjlok, Pemilik DO di Geragai Sulit Dapatkan Buah Sawit

Ilustrasi Sawit--

MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDETN.CO.ID – Harga jual Tandan Buah Segar (TBS) Sawit di Kabupaten Tanjab Timur, terus merosot.

Meski sempat mengalami kenaikan, namun tidak berbanding seimbang dengan penurunan harga. Sejak akhir April 2022, penurunan harga jual TBS terus terjun bebas.

"Satu minggu sebelum lebaran Idul Fitri kemarin, harga jual buah sawit mulai terjun bebas mas. Kalau dibandingkan dengan sekarang, penurunan harga itu sudah sekitar 80 persen," kata Azri, salah satu pelaku Delivery Order (DO) TBS sawit yang berlokasi di Kecamatan Geragai.

Dirinya menuturkan, turunnya harga jual TBS tersebut hingga kini bervariasi dan hampir terjadi terus menerus.

BACA JUGA:Nama Dua Kata di KTP Mulai Berlaku, Ini Penjelasan Dukcapil Tanjab Barat

BACA JUGA:Ini Dia Smartphone Harga Terjangkau, Xiaomi Hadirkan Redmi 10 Prime 5G


"Pernah waktu turun sampai 250 rupiah per kilogramnya. Kalau pun ada kenaikan harga, paling cuman 20 rupiah atau 30 rupiah, dak pernah sampai 50 rupiah per kilogramnya," tuturnya.

Di awal bulan puasa tahun 2022 ini, harga jual TBS sawit masih di seputaran Rp 3.400 per Kg, saat ini di tingkat petani harganya jual TBS tersebut di kisaran Rp 400 sampai 500 per kilogramnya.

"Kalau harga pabrik yang ada di Tanjab Timur ini, sekarang di kisaran 800 rupiah perkilogramnya mas, dak lama lagi mungkin sekitar Rp 700," ujar Azri.

Saat ini dirinya sudah cukup kesulitan untuk mendapatkan TBS sawit dari para petani. Hal ini dikarenakan, beberapa pemilik kebun sawit mulai enggan menjual buah sawit terlalu dini dan masih berharap jika dalam waktu dekat harga TBS sawit bisa merangkak naik di harga yang lumayan tinggi.

BACA JUGA:Jasa Raharja Jambi Hadiri Forum Diskusi Pengembangan Materi Buku Potret Keselamatan Lalu Lintas

BACA JUGA:Truk Batu Bara Bikin Macet Jambi, Warga Lapor Polisi Lewat Nomor Bantuan Ini, Langsung Direspon

"Di tingkat petani, biaya operasional panen buah sawit itu sudah dak sebanding lagi dengan harga jualnya. Jadi mereka banyak ngeluh juga ke kami dan bilang lebih baik nahan dak mau jual buah sawit dulu lah," jelasnya.

Dirinya khawatir, jika harga jual TBS sawit terus mengalami penurunan dan juga membuat sebagian pemilik kebun enggan untuk menjual buah sawit mereka, lambat laun beberapa perusahaan yang ada akan menyetop pasokan TBS sawit dari masyarakat.

"Kalau harga masih dak stabil dan merosot dini, ancamannya beberapa perusahaan sawit mungkin akan tutup sementara waktu. Imbasnya ya ke kami ini, yang biasa nyari rezeki dari DO TBS sawit, harus kemana lagi nyari rezeki," paparnya. (pan/ira/zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://jambiindependent.disway.id/