Harga TBS Masih Anjlok, Petani Sawit di Muarojambi Sebut Pengeluaran Tak Sebanding dengan Pemasukkan

Harga TBS Masih Anjlok, Petani Sawit di Muarojambi Sebut Pengeluaran Tak Sebanding dengan Pemasukkan

Petani di Muarojambi memanen buah sawit di tengah harga yang kian anjlok. -ist-https://jambiindependent.disway.id/

MUAROJAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Anjloknya harga TBS kelapa sawit yang terjadi saat ini membuat petani yang ada di kabupaten Muarojambi menjerit, karena biaya produksi tidak sesuai dengan harga.

 

Saat ini, harga kelapa sawit di pabrik hanya Rp 700 per Kg, sedangkan biaya upah panen saja Rp 200 per Kg, dan biaya pengangkutan Rp 350 per Kg, sehingga petani hanya mendapatkan Rp150 per kg dari hasil buah kelapa sawit mereka.

 

Hanafi, salah seorang petani sawit asal Kecamatan Sungai Bahar yang juga sebagai ketua kelompok tani, mengatakan, sementara ini hasil produksi kebun petani plasma Sungai Bahar rata-rata 2 ton perbulan maksimalnya.

 

Sehingga petani hanya menerima hasil Rp 300 ribu perbulan. Sementara kebutuhan harga pupuk Rp 900ribu per karung, ditambah lagi biaya perawatan kebun.

 

 BACA JUGA:Harga Ikan Nila Mahal, Peternak Ikan di Muarojambi Mengeluh

 

BACA JUGA:Wakil Bupati Tanjab Barat Singgung Sejumlah Pejabat, Gawat Ini Penyebabnya

 

"Kalau harga sawit seperti ini kami petani sawit mau makan apa? Hanya dari hasil sawit pendapatan yang kami andalkan, bisa kelaparan kami petani sawit ini" keluhnya.

 

Dirinya berharap agar pemerintah bisa mengambil kebijakan agar harga buah kelapa sawit bisa kembali membaik, sehingga ekonomi masyarakat bisa kembali normal.

 

"Kita memohon kepada pemerintah daerah, provinsi dan pusat agar mengambil kebijakan terkait permasalahan ini, sehingga harga buah kelapa sawit bisa kembali membaik" sampainya. (jun/ira/zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://jambiindependent.disway.id/