Anggaran Sudah Disiapkan, Program Kartu Prakerja Berlanjut di 2023

Anggaran Sudah Disiapkan, Program Kartu Prakerja Berlanjut di 2023

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pemerintah mengklaim, program kartu prakerja berjalan dengan baik sejak dicanangkan pada tahun 2019 lalu. Program yang didukung oleh sejumlah kementrian itu kini akan dilanjutkan di tahun 2023.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kunci kemajuan negara adalah pada SDM, bukan sumber daya alam (SDA)-nya.

Dalam dua tahun pelaksanaannya, kini, Program Kartu Prakerja telah mencapai gelombang ke-33, dengan lebih dari 12.8 juta penerima manfaat yang tersebar di 514 kabupaten/kota se-Indonesia.

“Program Kartu Prakerja terbukti bermanfaat kepada masyarakat sampai pelosok. Apalagi tidak ada dana insentif yang melewati pihak lain, tapi dana langsung dari Kementerian Keuangan ke penerima manfaat. Tahun depan program akan berjalan, anggaran sudah disiapkan,” kata Presiden Jokowi dalam acara Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja, di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 17 Juni 2022. 

BACA JUGA:Mendag Zulhas Bakal Hapus Minyak Goreng Curah, PKS Kritik Begini 

BACA JUGA:Bertemu Menlu India Bahas Kerjasama, Menlu RI Retno Marsudi Bahas Kasus Penghinaan Nabi

Meskipun begitu, Jokowi juga meminta jajarannya agar tetap mengevaluasi Program Kartu Prakerja meski bermanfaat meningkatkan keterampilan para pesertanya.

"Saya rasa sudah jelas semua manfaat (Kartu Prakerja). Ini yang harus saya apresiasi, Pak Menko beserta seluruh tim, dan kita harapkan terus dievaluasi, dikoreksi, diperbaiki. Masukan-masukan saya kira banyak diterima," kata Jokowi.

Dalam laporan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Cipta Kerja, keberhasilan Program Kartu Prakerja menuai banyak tanggapan positif dari banyak forum internasional karena secara ilmiah mampu untuk mendorong adult learning, pemberdayaan perempuan, inklusi keuangan, pengurangan ketimpangan, pengangguran dan kemitraan multi-pihak yang merupakan pilar-pilar sustainable development goals (SDGs).

“Dalam pertemuan UNESCO di Marrakech, Maroko semalam, mereka mencari jalan untuk menghadapi tantangan masa depan ketenagakerjaan di era digital. Dari hampir seluruh negara yang memberi paparan, Program Kartu Prakerja adalah program yang paling siap dan sudah beroperasi,” kata Airlangga. 

BACA JUGA:Tito Karnavian Sebut Anggaran Kesehatan dan Pendidikan Daerah Banyak Dimark up 

BACA JUGA:Yenny Zannuda Raih Penghargaan dari Kemenlu Jepang, Ini Kategorinya

Hasil survei evaluasi yang sudah dilakukan Manajemen Pelaksana sejak 2020 menunjukkan, program Kartu Prakerja inklusif karena menjangkau 3,3 persen penyandang disabilitas, 14 persen penerima yang belum tamat atau lulusan SD, 56 persen tinggal di desa, 2,9 persen Purna Pekerja Migran Indonesia, serta 49 persen perempuan.

Selain itu 89 persen peserta mengatakan program ini mengalami peningkatan kompetensi, produktivitas, daya saing, dan kewirausahaan.

Lebih jauh, 30 persen penerima manfaat yang sebelumnya menganggur, sekarang sudah bekerja atau berwirausaha dan 66 persen dari penerima yang sedang mencari kerja, melampirkan sertifikat Kartu Prakerja saat melamar pekerjaan.

Program Kartu Prakerja telah mendapatkan apresiasi dari lembaga pembangunan seperti berbagai lembaga dalam dan luar negeri, antara lain Bank Dunia, ADB, UNDP, UNESCO, dan UNESCAP. 

BACA JUGA:Difasilitasi Polsek Telanaipura, 3 Sekolah yang Terlibat Keributan di SMK N 1 Jambi Sepakat Berdamai 

BACA JUGA:Soal Status Nikita Jadi Tersangka, Polresta Serang Angkat Bicara

Selain itu, para peneliti dari The Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab (J-PAL), Presisi Indonesia, Bank Dunia dan TNP2K telah menemukan bukti ilmiah dampak positif Program Kartu Prakerja. Survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, Cyrus, lembaga riset IPSOS dan pusat studi CSIS juga menunjukkan hasil senada.

“Berbagai riset dari lembaga independen yang tidak dibiayai Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menunjukkan efektivitas program ini untuk meningkatkan ketahanan pangan, ketahanan keuangan, serta peningkatan pendapatan para penerima Kartu Prakerja,” kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari.

Selain itu, rilis penelitian terbaru Bank Dunia dan TNP2K menyebut 52 persen penerima Kartu Prakerja baru kali pertama memiliki e-wallet atau uang elektronik. “Studi-studi ilmiah itu menunjukkan bahwa Kartu Prakerja melayani masyarakat hingga lapisan terbawah,” kata Denni.(*)

Artikel ini telah tayang di FIN.co.id, dengan judul Banyak Manfaat, Program Kartu Prakerja Berlanjut di 2023, Jokowi: Anggaran Sudah Disiapkan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin.co.id