Warga Mestong Keluhkan Keberadaan Tambang Batubara
Warga Mestong Keluhkan Keberadaan Tambang Batubara -ist -
Ia menerangkan, lokasi penambangan batu bara tersebut sangat dekat dengan permukiman masyarakat. Lokasi tambang hanya berjarak sekitar 50 meter dari permukiman, bahkan ada yang hanya berjarak belasan meter dari rumah warga.
"Karena terlalu dekat dengan permukiman masyarakat. Yang kedua sumber air untuk kehidupan kami sehari-hari bisa kering," jelas Usbiantoro.
BACA JUGA:Polisi Selidiki Remaja Tawuran Didepan Kuburan Cina
BACA JUGA:Ini Dia Tampangnya, Sudah Tertangkap Biang Kerok Kerusuhan di Depan Kampus UHO
Subur, warga Desa Talang Pelita lainnya juga mengungkapkan penolakan terhadap aktivitas tambang batu mbara tersebut. Ia berharap pemerintah dapat berpihak kepada masyarakat.
"Untuk bapak Presiden Jokowi, kami minta, kami mohon, tolong tanggapi keluhan masyarakat di Desa Talang Pelita. Di sini ada kegiatan pertambangan batu bara yang dekat dengan permukiman masyarakat," harap Subur.
Ketua RT 02, Desa Talang Pelita, Eko Sukaryanto berharap kegiatan tambang yang berada di dekat permukiman warga ini dapat dihentikan. Ada puluhan kepala keluarga di RT 01 dan RT 02 yang bakal terdampak jika aktivitas penambangan batu bara tetap dilakukan.
"Harapannya penambangan batu bara yang dekat dengan permukiman warga tolong dihentikan. Yang terancam tu serapan air, sudah itukan nanti meninggalkan bekas, jadi merusak lingkungan. Dan bekas galian itu nantikan takutnya jadi kolam, jadi bahaya bagi anak-anak yang kesitu," ungkap Eko Sukaryanto.
BACA JUGA:Komplotan Geng Motor Kembali Beraksi, Seorang Karyawan Dibacok Saat Melintas di Sipin
BACA JUGA:Penikmat Kopi Wajib Tahu, Ini Resikonya Jika Banyak Ngopi
Sementara itu, di lokasi berbeda namun masih berada di kawasan Desa Talang Pelita, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, terdapat aktivitas penambangan yang sedang aktif beroperasi.
Pengamatan di lapangan, tampak pemandangan lubang galian yang menganga lebar dan curam. Menurut warga operasi tambang batu bara ini telah beroperasi sejak lebih dari dua tahun lalu.
Lokasi tambang satu ini berada jauh dari permukiman penduduk, namun hanya berjarak hitungan meter dari lahan perkebunan kelapa sawit warga.
"Kebun saya sudah mulai mengalami kekeringan, apalagi nanti masuk ke dekat permukiman warga. Kebun saya hanya berjarak 5 meter saja dari lokasi tambang yang aktif beroperasi ini," tutur salah seorang pemilik lahan perkebunan sawit di dekat lokasi tambang, Purnedi.
BACA JUGA:Khalifahtul Muslim di Indonesia Terbongkar, Ini Donaturnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: