Baru Sembuh, Ade Armando Kritik Formula E Anies Baswedan

Baru Sembuh, Ade Armando Kritik Formula E Anies Baswedan

Ade Armando menyayangkan, pasalnya pemasukan yang diterima pun tidak diketahui persis berapa uangnya, ia pun menduga pengeluaran dari APBD lebih bengkak dibandingkan pendapatannya dari gelaran Formula E tersebut.

"Biayanya berapa? ada komitMen fee yang kabarnya sampai Rp 500-600 miliar, pembangunan sirkuit yang mencapai Rp 180 miliar, ada soal promosi, pemasaran, ticketing dan seterusnya," ujarnya.

BACA JUGA:Dirilis Bulan Ini, Biaya Telegram Premium Akan dibandrol Rp 73.000 per Bulan?

BACA JUGA:2 Sosok yang Berarti dalam Hidup Ridwan Kamil di Balik Kepergian Eril, Siapa Saja?

"Sementara pemasukan cuman sponsor yang ga jelas berapa uangnya, dan tiket tentu saja, dan jumlah tiket jumlahnya cuma 22 ribu dikali Rp 700 ribu, mana ketutup pengeluaran yang dibayarkan Pemprov DKI," sambungnya.

Tak hanya itu, pegiat media sosial itu juga merasa khawatir Pemprov DKI di masa mendatang tidak bisa menggelar Formula E lagi maka imbasnya akan terkena hukuman.

"Apalagi katanya tahun depan, tahun 2023-2024 jika Jakarta tidak menyelenggarakan lagi itu akan kena penalti dari panitia pusat, itu akan menambah lagi beban rakyat Indonesia," ucap Ade Armando.

Di akhir pernyataannya, bisa disimpulkan Formula E tidak bisa dikatakan sukses dan ia berharap Anies Baswedan bisa mempertanggungjawabkan hal ini.

BACA JUGA:Bimoli Turun, Ini Update Harga Minyak Goreng di Alfamart dan Indomaret

BACA JUGA:1 Pelaku Anak Pencurian Puluhan Paket di Gudang JNE Segera Diadili

"Jadi kalo kita pikir, dimana letak suksesnya? ya muda-mudahan nanti pak Gubernur arus bisa menjelaskan kepada publik kepada DPR menjelaskan, jadi saya tak percaya itu sukses, itu gagal" ucapnya.

Di sisi lain, Politikus PSI Giring Ganesha juga terus menyindir gelaran Formula E.  

Giring Ganesha menilai event Formula E yang digelar pada Sabtu 4 Juni 2022 lalu belum bisa dikatakan sukses.  

Menurut Giring, keramaian penonton saat menyaksikan langsung Formula E  bukan tolok ukur balapan mobil listrik itu dianggap sukses.

Sebab kata dia, kesuksesan sebuah acara bertaraf internasional harus dilihat dari dampak ekonomi dan sosial ke masyarakat sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id