Ekonomi Amerika Ketar Ketir, Jokowi Lebih Optimis

Ekonomi Amerika Ketar Ketir, Jokowi Lebih Optimis

Jokowi menyampaikan kabar baik terkait kondisi ekonomi Indonesia. Foto : jpnn. --

JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Saat ini beberapa negara merasa ketar ketir terhadap ekonomi mereka. Ancaman inflasi yang ada didepan mata dan beberapa masalah lainnya.
 
Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan tetap optimis dengan kondisi perekonomian Indonesia. Jokowi malah memberikan kabar baik soal perekonomian domestik.
 
Hal ini disampaikan oleh Presiden Jokowi pada saat perayaan 50 tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2022 di Balai Sidang Jakarta, Jumat 10 Juni 2022.
Menurut Jokowi, saat ini inflasi di Indonesia masih terkendali. Sehingga tetap optimis mencapai perekonomian yang lebih baik.
 
Menurut kepala negara, Indonesia masih dapat mengendalikan inflasi di saat sejumlah negara lain mengalami lonjakan harga barang dan jasa karena ketidakpastian global.
 
“Kita meskipun ada kenaikan sedikit, tapi masih bisa kita jaga dan kendalikan. Coba dilihat sudah ada negara yang inflasinya sudah di atas 70 persen,” ujarnya.
 
Presiden menyebut inflasi jadi momok semua negara, karena kenaikan harga barang pangan dan energi yang dipicu ketidakpastian global.
 
Jokowi mencontohkan di negara maju seperti Amerika Serikat, inflasi telah meningkat hingga 8,3 persen dari tren biasanya.
 
Namun, di Indonesia, inflasi tercatat 3,55 persen (year on year/yoy) hingga Mei 2022, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
 
Presiden meminta semua pihak untuk peka terhadap krisis. Jangan sampai merasa kondisi normal sehingga mengurangi kewaspadaan.
 
Pasalnya, diperkirakan ada 60 negara yang akan mengalami kesulitan dan ekonomi. Mereka, kata Jokowi, negara gagal kalau tidak bisa segera menyelesaikan masalah ekonominya. "Ini yang perlu saya ingatkan kepada kita semua,” ujarnya.
 
"Jangan sampai kita merasa normal padahal keadaannya betul-betul pada situasi yang tidak normal ketidakpastian ini. Ini yang harus kita jaga semuanya," ungkap Jokowi menambahkan.
 
BACA JUGA:Arus Eril
 
 
Presiden mengakui ada dua masalah ekonomi saat ini, yakni kenaikan harga energi dan kenaikan harga pangan.
 
Komoditas energi seperti batu bara, minyak, dan gas telah mengalami kenaikan harga di pasar global. Begitu juga dengan harga komoditas pangan seperti kedelai, jagung, dan gandum seperti dikutip dari jpnn.com
 
“Kedelai juga naik, jagung, kalau naik merembet ke mana-mana. Harga pakan naik, harga telur, harga ayam naik hati-hati, kedelai juga sama naik 33 persen, bisa harga tahu tempe naik berimbas ke inflasi. Ini yang perlu saya ingatkan hati-hati yang berkaitan dengan pangan,” tegas Presiden Jokowi. (viz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: