Dosen ITS ini Finalis Award di Eropa, Berhasil Temukan Lapisan Keramik Anti Leleh

Dosen ITS ini Finalis Award di Eropa, Berhasil Temukan Lapisan Keramik Anti Leleh

Fahmi dan Nuria nominasi European Inventor Award 2022. Foto : ist--

JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Indonesia kembali mencetak ilmuan yang berprestasi. Adalah Fahmi Mubarok yang berhasil menjadi finalis peraih European Inventor Award 2022.
 
Berkat inovasi ilmuan sekaligus dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tersebut berhasil menemukan lapisan keramik anti leleh atau tahan dari suhu yang tinggi.
 
Inovasi lapisan keramik yang tidak memiliki titik leleh itu dihasilkan Fahmi bersama ahli kimia dan insinyur dari Spanyol bernama Nuria Espallargas. Kolaborasi keduanya menghasilkan lapisan pelindung semprot yang sangat inovatif. 
 
 
 
"Melalui lapisan semprot tersebut, bahan keramik tidak memiliki titik leleh. “Sehingga bisa tahan terhadap suhu yang tinggi,” kata Fahami dalam keterangannya Jumat, 19 Mei 2022.
 
Dijelaskan Fahmi bahwa aplikasi dari temuan Fahmi tersebut sangat banyak. Diantaranya dalam penggunaan pelapis industri (industrial coating) yang lebih tipis dan ringan. Kemudian penyemprotan cairan atau meterial itu ke rem mobil atau keretakereta untuk menambah usia karena lebih tahan dari aus. 
 
Bahkan Badan Antariksa Eropa (European Space Agency) tengah menguji pelapis temuan Fahmi itu untuk keperluan misi antariksa ke bulan dan planet Mars.
 
Fahmi mengatakan konsepnya adalah melindungi partikel. Konsep ini sudah dikenal dalam industri penyemprotan termal. Tetapi belum pernah digunakan untuk keramik tanpa titik leleh. Dia dan Espallargas akhirnya memutuskan menggunakan Yttrium Aluminium Garnet. 
 
“Yaitu sejenis oksida yang dapat menahan suhu ekstrem yang digunakan dalam penyemprotan termal,” katanya.
 
Fahmi menamatkan studi sarjana di Teknik Material Institut Teknologi Bandung (ITB). Kemudian meraih gelar master Ilmu Material di Universitas Teknologi Hamburg, Jerman. Di tengah tugasnya sebagai dosen di ITS Surabaya, Fahmi melanjutkan studi doktoral di Norwegian University of Science and Technology.
 
 
 
Bersama Espallargas, Fahmi mendirikan perusahaan bernama Seram Coating. Kemudian pada 2017 dia kembali ke Indonesia untuk menjadi dosen di ITS Surabaya. Meskipun begitu dia masih sering terlibat proyek di Seram Coating.
 
Untuk diketahui pengumuman finalis European Inventor Award 2022 diumumkan oleh Kantor Paten Eropa (European Patent Office/EPO) di Munich, Jerman pada 17 Mei lalu. Dalam kesempatan itu, Presiden EPO Antonio Campinos mengatakan Fahmi dan Espallargas sangat jenius. “Mereka berhasil memecahkan masalah yang diyakini mustahil oleh ahli di bidangnya,” katanya. (viz)
 
Artikel ini sudah tayang di sumek.co
 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: