Menjelang Lebaran, warga Afghanistan Justru Dapat Teror

Menjelang Lebaran, warga Afghanistan Justru Dapat Teror

Ilustrasi--

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Seluruh umat muslim di atas bumi menyambut Hari Raya Idul Fitri. Termasuk mereka yang berada di negara sekuler atau bahkan komunis.

Mirisnya, warga Afganistan justru ketakutan saat menyambut hari raya kemenangan umat Islam se-dunia itu. Hal ini terjadi lantaran sebuah bom meledak di Kota Kabul, Sabtu 30 April 2022 lalu.

Pejabat Afganistan mengatakan, setidaknya ada satu orang tewas akibat insiden ini. Ledakan bom kedua di ibu kota Afghanistan dalam dua hari itu, terjadi saat kekhawatiran keamanan meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Di tengah ketakutan itu, ISIS yang merupakan organisasi teror dengan cita-cita mendirikan negara Islam di kawasan Timur Tengah, mengaku bertanggung jawab atas serangan keji tersebut.

BACA JUGA:Dua Personel Korban KKB Sudah Dievakuasi, Begini Kondisinya

BACA JUGA:Diduga Rektor IT Kalimantan Budi Santosa Rasis, Sebut Wanita Berjilbab Manusia Gurun

"Seorang wanita tewas dan tiga lainnya terluka," kata juru bicara komandan Kabul Khalid Zadran.

Sehari sebelumnya, sebuah ledakan juga terjadi dan telah menewaskan lebih dari 50 jemaah. Peristiwa ini terjadi setelah salat Jumat di sebuah masjid di Kabul, di tengah serentetan serangan terhadap masjid selama bulan suci Ramadan.

Seorang saksi mata ledakan di van penumpang, Ali Maisam (19), yang sedang menunggu di luar toko roti terdekat pada saat itu, mengatakan dia melihat sejumlah mayat.

"Saya melihat orang-orang keluar dari minibus dengan wajah berdarah dan terbakar. Saya melihat empat mayat dibawa keluar dan seorang wanita termasuk di antara yang tewas," katanya, seperti dikutip jpnn.com.

BACA JUGA:Ucapkan Selamat Idul Fitri, Ini Pesan Kapolri

BACA JUGA:Airlangga: Buruh Bagian Penting Penggerak Ekonomi Nasional

Kekhawatiran tentang keamanan telah meningkat di seluruh Afghanistan ketika negara itu bersiap untuk merayakan Idulfitri pertama setelah Taliban berkuasa.

Untuk diketahui, Taliban merebut kembali kekuasaan pada Agustus 2021 setelah pasukan asing menarik diri dari negara itu. Sejak itulah, Afghanistan bergulat dengan meningkatnya serangan oleh ISIS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: