3 Tahun Sebagai Peserta Prolanis, Tak Pernah Kesulitan dalam Mendapatkan Obat

3 Tahun Sebagai Peserta Prolanis, Tak Pernah Kesulitan dalam Mendapatkan Obat

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, Jambi - Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah banyak dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya orangtua dari Anggi (35) Peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan yang dibayarkan oleh Pemerintah (PBI-JK) yang telah memanfaatkan dan merasakan Kartu JKN-KIS.

Anggi menceritakan, ayahnya yang berusia 60 tahun telah menjadi peserta program pengelolaan penyakit kronis sejak 3 tahun silam. Ayahnya diketahui menderita penyakit diabetes melitus yang menyebabkan ia rutin melakukan konsumsi obat dan penggunaan insulin secara berkala dan selama ini tidak pernah mendapatkan kendala berarti dalam pengambilan obat.

“Selama menjalani pengobatan dan perawatan, administrasinya mudah dan tidak dipersulit begitupun untuk jadwal pengambilan obat secara berkala, tidak ada kendala sama sekali. Dalam keadaan gula darah stabil pemeriksaan bapak cukup dilakukan di Puskesmas terdaftar saja, pengambilan obat pun bisa dilakukan di apotek sesuai dengan apa yang diresepkan. Kalau kondisi gula darah bapak meningkat dokter puskesmas langsung merujuk bapak ke RS,” ungkap Anggi.

Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai juru parkir ini, memberikan apresiasi kepada Pemerintah karena telah banyak membantu ia dan keluarganya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Ia berharap program JKN–KIS tetap terus ada dan ia bersyukur tidak harus rutin membayar iuran karena sudah ditanggung oleh Pemerintah.

“Karena saya kebetulan juga sebagai juru parkir didekat kantor BPJS Kesehatan, saya sendiri telah banyak mendengarkan dan berbagi cerita dengan masyarakat yang berkunjung ke BPJS Kesehatan bahwa mereka memang sangat terbantu dengan kehadiran Program JKN-KIS ini. Tanpa kehadiran program ini, mungkin masih banyak masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik,” tambahnya.

Sebagai peserta yang didaftarkan oleh Pemerintah, Anggi mengakui bahwa ia memang tidak harus membayar iuran rutin, tapi ia turut mengucapkan rasa terima kasihnya kepada peserta yang telah membayar iuran secara rutin, karena iuran peserta tersebut yang telah membantu kelancaran proses pengobatan orangtuanya.

“Iuran yang dibayarkan rutin oleh peserta dan pemerintah telah membantu kelancaran proses pelayanan kesehatan orang tua saya, untuk itu saya ucapkan terimakasih untuk peserta yang telah secara rutin membayar dan saya meminta untuk tetap rutinlah melakukan pembayaran iuran, karena masih banyak masyarakat yang butuh pelayanan kesehatan dalam jangka panjang seperti ayah saya dan pasien lain diluar sana dan kita butuh program ini untuk terus ada,” tutupnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: