Kekerasan Anak Meningkat

Kekerasan Anak Meningkat

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Angka kekerasan terhadap anak di Provinsi Jambi rupanya terbilang cukup tinggi. Bahkan dipertengah tahun ini, sudah ada sebanyak 43 kasus kekerasan anak. Jumlah ini meningkat di banding tahun 2020 lalu.

Angka kekerasan anak tersebut yang tercatat di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengembangan Penduduk (DP3AP2) Provinsi Jambi, hingga bulan Juni 2021 kemarin.

Kepala DP3AP2 Provinsi Jambi, Lutpiah mengatakan, disituasi saat ini yang harus diwaspadai yakni takuti bukan hanya covid-19, tapi menjaga anak agar terlindung dari berbagai bentuk kekerasan juga sangat penting.

Kata Luthpiah, salah satu penyebab tingginya kasus kekerasan ini karena pembelajaran yang digelar secara daring. “Karena mereka bertemu dengan teman-temanya, dan lupa dirumah, terkadang ada perkelahian diantara mereka sehingga menimbulkan kekerasan anak,” kata dia, Minggu (1/8).

Lanjutnya, dampak dari sekolah daring ini, anak-anak sampai tidak pulang kerumah selama dua sampai tiga hari. Sehingga mereka terpengaruh dengan hal yang tak baik, karena pergaulan bebas.

Dengan demikian, yang terpenting menurut Luthpiah, adalah peran orang tua dalam mengawasi anak-anaknya. Memberikan gedget kepada anak harus tetap diawasi supaya digunakan dengan bijak.

“Supaya tetap aman, di rumah tetap bisa belajar dengan baik. Ini juga tidak terlepas dengan peran orangtua,” tambahnya.

Selain itu, kekerasan anak juga banyak karena faktor ekonomi, sehingga timbulnya keluarga yang kurang baik, dengan demikian mental anak menjadi jatuh atau terpukul.

“Seperti keluarga yang sering kali bertengkar, kemudian mereka yang juga memarahi anaknya. Banyak penyebab lainnya yang timbul hingga terjadinya kekerasan anak,” tandansya. (slt)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: