Kantor Disdik Merangin Didemo
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, BANGKO, JAMBI - Ratusan wali murid dan siswa SMPN 10 Margotabir, Kabupaten Merangin, Senin (27/12) pagi mendatangi kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin.
Kedatangan ratusan wali murid dan siswa ini, meminta agar Kepala Dinas Pendidikan mencopot kepala SMPN 10 Merangin, Yusdani, karena dianggap arogan dan tak becus mengurus siswa SMPN 10.
Bahkan dalam demo tersebut, juga terlihat dihadiri beberapa guru SMPN 10 Kabupaten Merangin.
Muhammad Sidik, orator aksi dalam orasinya meminta Kepala Dinas Pendidikan untuk mencopot Yusdani. Mereka beralasan, kepala sekolah sudah melakukan penggelapan uang dan pemecatan guru dengan semena - mena.
"Kepala sekolah juga sering melakukan intimidasi kepada sejumlah siswa. Karena uang sekolah di SMPN 10 tidak jelas kemana arahnya," ungkap Sidik, yang juga wali murid SMPN 10 Merangin.
Bahkan, lanjut Sidik, kepala sekolah tersebut sudah beberapa kali melakukan pemecatan tanpa mengikuti prosedur yang berlaku.
"Padahal guru yang dipecat itu tidak ada surat pemecatan secara tertulis. Maka kami minta kepala Dinas Pendidikan segera memecat kepala sekolah itu," tegasnya.
Dirinya memberi waktu 24 jam kepada Kepala Dinas Pendidikan Merangin, Nasution untuk memberhentikan kepala sekolah.
"Kalau tidak, jangan salahkan kami akan turun dengan massa yang lebih banyak lagi. Kemudian kalau tidak, jangan salahkan kami akan menyegel kantor Diknas dan juga kantor Bupati," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin Nasution saat dikonfirmasi mengaku, saat ini pihaknya sudah membentuk tim terkait permasalahan di SMPN 10 Merangin.
"Tuntutan mereka tetap kita sikapi. Ini nanti tergantung tim bagaimana. saya tetap mengikuti prosedur yang ada," kata Nasution.
Disebutkan Nasution, tim yang dibentuk tersebut terdiri dari BKPSDMD, Sekda Kabupaten Merangin dan unsur lainnya.
"Intinya tuntutan mereka ini akan kita sikapi dengan secepat munkin,"pungkasnya.
Terpisah, Kepala SMPN 10 Merangin, Yusdani saat dikonfirmasi terkait tuntutan para siswa dan wali murid mengaku, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Kepala Dinas Pendidikan dan juga Pemkab Merangin.
"Sekarang sudah sampai sana. Saya selaku Kepsek menyerahkan perihal tersebut ke Dinas Pendidikan, saya tetap menghormati mekanisme yang berlaku," ungkap Yusdani.
Selain itu, terkait intimidasi dan arogansi seperti yang diungkapkan pendemo, Yusdani mengaku jika kebijakan yang dilakukan tersebut bukan arogan. Melainkan hanya menetapkan disiplin dan aturan yang ada di SMPN 10 Merangin.
"Saya tegas, hal itu saya lakukan karena niatan saya untuk memajukan SMPN 10 Kabupaten Merangin. Apalagi untuk kedisiplinan. Jadi saya siap berhadapan dengan siapa saja dalam penerapan disiplin, baik untuk siswa maupun guru. Jadi saya tetap berkomitmen memajukan SMPN 10 Merangin," tegas Yusdani.
Sedangkan terkait penggelapan dana sekolah seperti yang diutarakan para pendemo, dirinya tidak berkomentar banyak terkait hal tersebut.
"Yang jelas saat ini sudah sampai ke Diknas, dan saya menghormati mekanisme yang ada itu," pungkasnya. (min/enn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: