Menunjang Pengelolaan Hutan Adat, Masyarakat Serampas Suarakan Pembangunan Desa

Menunjang Pengelolaan Hutan Adat, Masyarakat Serampas Suarakan Pembangunan Desa

Ikon ekowisata unggulan Desa Rantau Kermas yaitu Danau Depati IV, namun lokasi ini masih sulit dijangkau lantaran akses jalan. Jalan menuju danau berupa jalan tanah berbatu yang hanya bisa dilewati kendaraan double gardan.

"Perlu kita ingat Danau Depati IV adalah ikon wisata, untuk itu Pak Gubernur dan Pak Sekda Kabupaten Merangin mudah-mudahan amanah untuk peningkatan jalan wisata kita," ujar Hasan pada saat sambutan acara pembukaan acara syukuran.

Selain akses jalan, peningkatan wisata juga didukung oleh promosi ke masyarakat luas. Namun, hingga saat ini belum ada sinyal telpon di desa. Untuk menelpon masyarakat Rentau Kermas harus ke kebun terlebih dahulu.

"Kalau desa yang terisolir adalah desa yang tidak memiliki jalan. Sekarang desa yang terisolir adalah yang tidak dapat sinyal," sampainya.

Saat ini masyarakat Rantau Kermas yang merupakan bagian dari Marga Serampas telah mampu mengelola hasil sumber daya alam mereka, salah satunya produk Kopi Serampas.

Kopi Serampas merupakan kopi robusta yang diolah dengan cara hanya petik buah merah saja, sehingga menghasilkan kopi dengan kualitas premium. Kopi Serampas dikelola oleh Bumdes Depati Payung.

Saat ini pemasaran Kopi Serampas telah menjangkau pasar lokal dan nasional, hanya saja masih terbatas. Masih pelu peningkatan dengan promosi yang lebih baik.

“Saat ini kendala yang dihadapi oleh kopi serampas yaitu pemasaran. Sekarang orang menggunakan media sosial untuk pemasaran, namun desa kami tidak memiliki akses ke sinyal internet. Untuk itu, pemasaran masih dibantu oleh Warsi,” ungkap Mirawati anggota BUMDes Depati Payung.

Potensi alam dan hasil hutan berupa kebun kopi telah dikelola dengan baik oleh masyarakat Serampas. Untuk itu, ketersedian akses sinyal internet dapat mendungkung promosi wisata dan produk dari masyarakat yang tidak lain berdampak pada kesejahteraan masyarakat.


Hutan Adat Depati Kara Jayo Tuo Raih Juara Tiga Kategori Ekowisata Terbaik Anugrah Pesona Indonesia

Homestay Rumah Gantino yang diresmikan gubernur merupakan bantuan dari Kementrian Desa dan PDT yang ditujukan untuk penunjang ekowisata di hutan adat Rantau Kermas yang saat ini tengah bertumbuh.

Hutan Adat Depati Kara Jayo Tuo meraih penghargaan sebagai juara tiga dalam kategori ekowisata terbaik III Anugerah Pesona Indonesia tahun 2021.

Penghargaan tersebut adalah ganjaran dari komitmen terhadap pengelolaan hutan yang partisipatif dan berkelanjutan yang selama ini dilakukan oleh masyarakat.

Hutan Adat Depati Kara Jayo Tuo berada di Desa Rantau Kermas Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin, Jambi. Lokasi hutan adat juga merupakan kawasan penyangga Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Lokasi hutan adat berada tidak jauh dari kawasan pemukiman penduduk desa Rantau Kermas berjarak kurang lebih 500 meter. Di antara desa dan gerbang hutan adat membentang Batang Langkut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: