Duh! Ini Penyebab Beberapa Kawasan di Kota Jambi Kembali Kumuh Hingga 900 Hektare
Pemkot Jambi menyebut, hanya Kelurahan Pasar Kota Jambi yang tidak punya kawasan kumuh.-ist/jambi-independent.co.id-
KOTA JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kawasan kumuh di KOTA JAMBI kembali mengalami peningkatan signifikan.
Berdasarkan data terbaru, luas kawasan kumuh saat ini telah mencapai sekitar 900 hektare, setelah sebelumnya sempat menyusut menjadi hanya 120 hektare.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Jambi, Mahruzar, mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan sinkronisasi dan pemutakhiran data sebaran kawasan kumuh yang ada di wilayah kota.
Kata dia, Kota Jambi memiliki luas wilayah sekitar 17.500 hektare dengan jumlah penduduk kurang lebih 700 ribu jiwa.
BACA JUGA:Astaga! Kasus Korupsi Kuota Haji Korbankan 8.400 Jemaah Haji
"Sekitar 65 persen wilayah telah menjadi kawasan permukiman, dan 968 hektare di antaranya pernah tercatat sebagai kawasan kumuh berdasarkan SK Wali Kota tahun 2016,” jelas Mahruzar, Selasa 19 Agustus 2025.
Dari total 62 kelurahan di Kota Jambi, sebanyak 61 kelurahan pernah tercatat memiliki kawasan kumuh. Hanya Kelurahan Pasar yang tidak ditemukan indikasi kawasan kumuh, lanjut Mahruzar.
Menurutnya, pada 6 tahun terakhir, kawasan kumuh sempat berhasil dikurangi melalui sejumlah program penanganan, hingga tersisa 120 hektare.
Namun, kawasan-kawasan baru terus bermunculan, dan beberapa kawasan lama kembali menjadi kumuh akibat kurangnya penanganan berkelanjutan.
BACA JUGA:Melihat Posisi Indonesia dalam 10 Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia
“Penanganan yang tidak konsisten membuat beberapa kawasan yang dulu sudah tertangani kini kembali menjadi kumuh. Selain itu, muncul kawasan baru akibat pertumbuhan penduduk dan tekanan ekonomi,” ungkapnya.
Faktor ekonomi masyarakat, minimnya akses terhadap air bersih, serta perilaku hidup yang belum sesuai standar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi penyebab utama kondisi ini.
Mahruzar juga mengakui, keterbatasan anggaran menjadi kendala besar dalam penanganan kawasan kumuh secara menyeluruh.
Ia menjelaskan, indikator kawasan kumuh mencakup aspek tata letak bangunan, pengelolaan sampah, akses air bersih, sarana pemadam kebakaran, serta sanitasi lingkungan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




