b9

Detik-Detik KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam: Ada Kebocoran, Listrik Padam, Kapal Terbalik

Detik-Detik KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam: Ada Kebocoran, Listrik Padam, Kapal Terbalik

Tragedi maut KMP Tunu Pratama Jaya -Freepik-

 

JAMBI INDEPENDENT.CO.ID -  3 Juli 2025 – Tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya mengguncang perairan Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025. Kapal penyeberangan yang melayani rute Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) – Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana, Bali) itu dilaporkan karam sekitar pukul 23.35 WIB, sebelum sempat merapat ke Gilimanuk.

Menurut informasi resmi dari Kepala Kantor SAR Jawa Timur, Nanang Sigit, kapal bertolak dari Ketapang pada pukul 22.56 WIB dan tenggelam di perairan Cekik, Gilimanuk, sekitar satu jam kemudian.

KMP Tunu Pratama Jaya membawa 53 penumpang dan 12 kru. Dari total 65 orang di dalam kapal, baru empat orang ditemukan dalam keadaan selamat,” ujarnya dalam wawancara dengan Radio Suara Surabaya.

Data sementara menyebutkan bahwa kapal mulai mengalami masalah sekitar pukul 00.16 WITA akibat kebocoran di ruang mesin.

BACA JUGA:Mutasi Polri! Ini Nama-nama 29 Kombes Pol yang Dimutasi dalam Rangka Pensiun

Permintaan bantuan dikirimkan melalui saluran komunikasi Channel 17 oleh kru kapal, sebelum akhirnya kapal mengalami blackout (mati listrik total) pada pukul 00.19 WITA dan terbalik ke arah selatan.

Posisi terakhir kapal tercatat di koordinat -08°09.371', 114°25.1569', sebelum akhirnya dinyatakan 99,9% tenggelam oleh pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi.

Tim Basarnas Banyuwangi, dibantu Basarnas Denpasar, Pos SAR Jembrana, serta kapal dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), telah menerjunkan sejumlah armada termasuk kapal RIB untuk melakukan pencarian korban.

Namun, upaya pencarian terkendala oleh cuaca buruk dan tinggi ombak yang mencapai 2,5 meter, menurut Wahyu Setia Budi, Koordinator Pos SAR Banyuwangi. “Kami menghadapi kendala ombak dan angin kencang, yang memperlambat proses pencarian,” jelasnya kepada media.

BACA JUGA:Waspadai Cuaca Panas! Ini Dampaknya pada Sistem Pencernaan dan Tips Menjaganya Tetap Sehat

Dari hasil operasi penyelamatan, empat orang berhasil selamat setelah menggunakan sekoci.

Mereka adalah satu kru kapal bernama Sandi Wariyawan yang bertugas sebagai Kepala Kamar Mesin (KKM), dan tiga penumpang: Romi Alfa Hidayat, Manson, dan Saroji.

Menurut kesaksian, Sandi sempat berusaha menyelamatkan lebih banyak penumpang, namun kapasitas sekoci yang terbatas membuat hanya empat orang bisa bertahan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: