Scroll, Klik, Lalu Percaya: Kebiasaan Pilih-Pilih Berita
Herri Novealdi-ist/jambi-independent.co.id-
BACA JUGA:Dipecat! Personel Polres Tanjab Barat Kena PTDH Gegara Narkoba
Jurnalisme Seharusnya Penjernih
Keberadaan jurnalisme tentunya saat ini menjadi lebih penting dibanding sebelumnya. Ketika semua orang mampu memproduksi dan menyebarluaskan informasi tanpa kontrol, disitulah jurnalis profesional menjadi penyaring, memverifikasi, dan menyampaikan fakta yang utuh.
Jurnalisme bukan lagi sekadar menyampaikan informasi pertama, tapi juga menjadi penyaji informasi yang benar, lengkap, dan adil. Di dalam dunia yang penuh noise, jurnalisme menjadi penjernih informasi, bukan sekadar penyampai kabar.
Jurnalisme bekerja untuk publik karena punya prinsip dan tanggung jawab. Dia bertanya, mengkritik, dan menggali, bukan hanya menyalin dan membagikan. Tanpa jurnalisme yang sehat dan kredibel, masyarakat kehilangan titik temu bersama dalam memahami realitas.
Namun demikian, jurnalisme hari ini berada di persimpangan sulit. Di satu sisi, ia dituntut hadir di ruang digital yang cepat dan kompetitif.
BACA JUGA:DPR RI Sebut Stockpile Batu Bara PT SAS Langgar RTRW dan Ancam Kualitas Air untuk Warga
Di sisi lain, ia harus mempertahankan integritas dan akurasi. Inilah dilema besar yang dihadapi banyak redaksi saat ini: mengimbangi kecepatan informasi media sosial tanpa kehilangan kedalaman dan etika.
Perubahan cara konsumsi berita juga membawa tantangan besar bagi jurnalisme. Di satu sisi, media dituntut untuk hadir di ruang digital yang serba cepat.
Di sisi lain, jurnalisme tetap harus menjaga integritas dan kedalaman informasi. Dalam tekanan kecepatan dan algoritma, jurnalis tidak boleh kehilangan daya jelajah serta keberpihakan pada publik dan kebenaran.
Publik Juga Punya Peran
Kita tidak bisa menggantungkan sepenuhnya tanggung jawab ini kepada jurnalis. Publik juga harus memegang peran penting.
Kita sebagai pembaca perlu lebih bijak, lebih sabar, dan lebih kritis. Kita harus selalu bertanya ketika mendapat informasi: Siapa yang membuat informasi ini? Apa motifnya? Apakah ini fakta atau hanya opini? Apakah sumbernya kredibel? Apa dampaknya jika saya menyebarkannya?
Dengan mengklik dan menyebarkan informasi bukan tindakan netral. Setiap klik adalah pilihan ideologis. Ia memperkuat satu narasi dan membungkam narasi lain.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



