AWARDS
b9

Risiko di Balik Menerbangkan Balon Gas: Indah Sesaat, Berbahaya dalam Diam

Risiko di Balik Menerbangkan Balon Gas: Indah Sesaat, Berbahaya dalam Diam

Balon gas diterbangkan di udara-ist/jambi-independent.co.id-pixabay.com

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Belakangan ini ramai diperbincangkan salah satu pemimpin daerah di Provinsi Jambi yang melakukan perayaan dengan menerbangkan balon gas ke udara. Namun, tahukah kamu terdapat risiko berbahaya akibat menerbangkan balon gas?

Balon gas telah menjadi bagian tak terpisahkan dari banyak perayaan. Entah itu pesta ulang tahun, festival sekolah, upacara pernikahan, hingga acara peringatan hari besar.

Kehadiran balon sering kali dianggap sebagai simbol sukacita dan harapan. Bahkan, tak jarang kita melihat tradisi melepaskan balon ke udara sebagai bentuk ekspresi rasa syukur atau untuk mengenang seseorang.

Namun, di balik keindahannya yang mengudara, ada bahaya besar yang selama ini luput dari perhatian banyak orang.

BACA JUGA:Instagram Geger! Jungkook BTS Buat Akun Baru, ARMY Serbu dalam Hitungan Jam

Ledakan dan Risiko Keselamatan 

Bahaya paling langsung dan sering diabaikan dari balon gas adalah potensi ledakan. Hal ini terutama berlaku untuk balon yang diisi dengan gas hidrogen.

Meski murah dan mudah didapat, hidrogen adalah gas yang sangat mudah terbakar dan memiliki potensi meledak jika terkena panas, api, atau percikan listrik. 

Beberapa kasus serius bahkan mencatat insiden ledakan balon yang menyebabkan luka bakar, cedera mata, dan trauma lainnya, terutama jika digunakan di dalam ruangan atau saat bersentuhan dengan sumber panas seperti rokok, lilin, atau lampu sorot.

BACA JUGA:Mual Akibat Hamil atau Maag ? Yuk Kenali Bedanya

Dampak Serius bagi Lingkungan

Setelah dilepaskan ke udara, balon tidak menghilang begitu saja. Dalam waktu tertentu, balon akan pecah atau kehilangan daya angkat, lalu jatuh ke daratan atau perairan.

Masalahnya, sebagian besar balon terbuat dari lateks sintetis atau foil—bahan yang sulit terurai secara alami. Ini menjadikan balon sebagai sampah plastik berbahaya yang bisa bertahan bertahun-tahun di lingkungan.

Di laut, sisa-sisa balon sering disangka makanan oleh hewan seperti penyu, paus, dan burung laut. Setelah tertelan, plastik balon dapat menyumbat saluran pencernaan, membuat hewan-hewan tersebut kelaparan hingga akhirnya mati.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: