Siaga! Gunung Anak Krakatau Mengeluarkan Bebatuan Pijar, Nelayan Dan Wisatawan Dilarang Mendekat

Senin 25-04-2022,11:11 WIB
Reporter : Asma
Editor : Asma

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -Status Gunung Anak Krakatau di Perairan Selatan Sunda ditetapkan menjadi siaga dari sebelumnya waspada dengan ketinggian letusan 50 sampai 2.000 meter.

"Kami minta nelayan maupun wisatawan tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau," kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau di Pasaran Kabupaten Serang Deni Mardiono di Serang, Banten, Senin 25 April 2022.

Aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau sejak tanggal 22 April 2022, mengeluarkan abu vulkanik hitam ke wilayah Sumur dan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

Gunung Anak Krakatau juga mengeluarkan lontaran bebatuan pijar.

Baca Juga: Cabe dan Bawang Busuk di Jalan Akibat Macet di Palembang

Baca Juga: Beri Supporr Putra Siregar, Ria Ricis Bilang Begini

Oleh karena itu, Deni mengatakan pihaknya melarang nelayan maupun wisatawan mendekati kawasan gunung tersebut karena khawatir terdampak batu pijar yang suhunya cukup panas dan mematikan.

"Kami merekomendasikan sekitar 5 kilometer untuk jarak aman dari kawasan Gunung Anak Krakatau," katanya.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga mengatakan pihaknya sudah menerima pengumuman dari pemerintah melalui surat dari Badan Geologi Kementerian ESDM pada 24 April 2022 terkait status Gunung Anak Krakatau.

Di dalam surat bernomor 184.Lap/GL.05/BGL/2022 yang ditandatangani oleh Kapala Badan Geologi Eko Budi Lelono, disebutkan peningkatan tingkat aktivitas Gunung Anak Kraktau dari Level II-Waspada menjadi Level III-Siaga.

Baca Juga: Pelaku Oenembakan Pratu Dwi Miftahuk Ahyar Terdeteksi Brutal dan Tak Kenal Ampun

Baca Juga: Sebanyak 7 Ton Daging Babi Terinfeksi Virus Berbahaya Dimusnahkan

"Benar, kami telah menerima surat dari Badan Geologi Kementerian ESDM dan telah mempelajari isi dalam surat tersebut untuk ditindaklanjuti oleh Polda Banten," kata Shinto dalam keterangannya pada Senin 25 April 2022.

Kombes Shinto mengatakan, Badan Geologi telah mengidentifikasi hampir seluruh tubuh Gunung Anak Krakatau menunjukkan kondisi yang berbahaya.

"Potensi bahaya berupa lontaran materiel pijar dalam radius 2 km dari pusat erupsi, kemungkinan lontaran akan menjangkau jarak yang lebih jauh dan sebaran abu vulkanik juga bergerak sesuai arah dan kecepatan angin ke kawasan yang lebih jauh," kata Shinto mengutip isi dalam surat itu. (*) 

Tags :
Kategori :

Terkait