“Kalau kritik dibangun dari isu yang belum terverifikasi dan dikemas provokatif, yang lahir bukan kontrol, melainkan kegaduhan. Pola Ferry maupun Rocky Gerung ini berbahaya karena bisa memicu konflik sosial,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Syurya mengingatkan agar konten kreator dan tokoh publik mau memikul tanggung jawab moral yang lebih besar dalam memproduksi pesan di ruang digital, khususnya ketika masyarakat sedang mengalami trauma.
“ Pengaruh mereka besar. Maka etika harus diletakkan di atas popularitas dan sensasi,” tutupnya