JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) mendesak pemerintah untuk bersikap tegas terhadap produsen kendaraan niaga asal China yang masih memasarkan produk dengan standar emisi Euro 2 dan Euro 3 di Indonesia, meski regulasi nasional telah mewajibkan penggunaan standar Euro 4.
Dalam ajang pameran alat berat di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, baru-baru ini, terlihat sejumlah pabrikan otomotif asal China yang masih menampilkan kendaraan niaga berstandar emisi rendah tersebut.
Sales & Marketing Director KTB Aji Jaya menegaskan perlunya penegakan aturan yang adil bagi seluruh merek otomotif yang beroperasi di Tanah Air.
BACA JUGA:Chery Gelar Technician Skill Contest 2025, Wujud Komitmen Kembangkan SDM Otomotif Indonesia
"Pemerintah harus menerapkan regulasi ini secara merata untuk semua brand di Indonesia agar persaingan tetap fair. Semua seharusnya memakai teknologi Euro 4 dan melalui proses pengujian yang sama," ujar Aji Jaya di Jakarta, Rabu 12 November 2025.
Aji menambahkan, masuknya banyak merek kendaraan asal China ke berbagai segmen pasar otomotif nasional kini menjadi tantangan serius bagi produsen kendaraan penumpang maupun komersial, termasuk Mitsubishi Fuso.
Kondisi itu tercermin dari penurunan penjualan Fuso sebesar 9,9 persen (year on year) pada Oktober 2025, dengan total 20.263 unit wholesale.
BACA JUGA:Resmi! Automechanika Jakarta 2026 Siap Digelar, Indonesia Jadi Magnet Industri Otomotif
Menanggapi hal tersebut, KTB telah melakukan komunikasi intensif dengan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan instansi terkait untuk mencari solusi atas ketimpangan regulasi tersebut.
"Upaya komunikasi dengan berbagai pihak sudah kami lakukan agar situasi ini bisa membaik. Namun hingga kini belum ada langkah konkret dari pemerintah, sehingga kami masih menunggu tindak lanjutnya," tutup Aji.