JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Nasi putih sudah lama menjadi makanan pokok utama masyarakat Indonesia. Namun, belakangan muncul kekhawatiran karena nasi sering dianggap sebagai penyebab meningkatnya kadar gula darah.
Lalu, seberapa tinggi sebenarnya kandungan gula dalam sepiring nasi putih?
Sebelum menjawabnya, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan "gula" dalam konteks makanan. Dalam ilmu gizi, ada dua jenis gula yang perlu dibedakan.
BACA JUGA:Simak! Harga Emas Pegadaian UBS dan Galeri24 Hari Ini, 9 November 2025
Pertama, gula sederhana (simple sugars) seperti glukosa dan sukrosa yang secara langsung terukur sebagai gula dalam bahan makanan.
Kedua, karbohidrat kompleks (pati), yaitu rantai panjang glukosa yang akan diubah tubuh menjadi gula darah saat proses pencernaan berlangsung.
Artinya, nasi putih sebenarnya tidak memiliki kandungan gula sederhana dalam jumlah besar. Namun, karbohidrat yang ada di dalamnya dapat dengan cepat diubah menjadi glukosa oleh tubuh.
BACA JUGA:Waduh! Diculik di Makassar, Balita Bernama Bilqis Ini Akhirnya Ditemukan di Jambi
Hal inilah yang membuat nasi sering dikaitkan dengan kenaikan kadar gula darah setelah dikonsumsi.
Berdasarkan data dari United States Department of Agriculture (USDA) dan Verywell Fit, kandungan gula dalam nasi putih matang tergolong sangat rendah, bahkan hampir nol.
Dalam 100 gram nasi putih matang hanya terdapat sekitar 0,05 gram gula, sementara dalam satu cup nasi matang (sekitar 186 gram) tercatat 0 gram gula sederhana dan sekitar 53 gram karbohidrat total.
BACA JUGA:Dulu Jernih, Kini Aktivitas Tambang Emas Ilegal Cemari Dam Betuk di Kabupaten Merangin
Jika dihitung berdasarkan porsi umum di Indonesia, satu piring nasi biasanya memiliki berat 150–200 gram.
Artinya, satu piring nasi putih hanya mengandung sekitar 0,075-0,1 gram gula sederhana.
Namun, jumlah karbohidrat totalnya bisa mencapai 40-50 gram, yang nantinya akan dicerna menjadi glukosa dalam tubuh.