KOTA JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Suasana di kawasan Tugu Keris Siginjai mendadak ramai pada hari Senin tanggal 20 Oktober 2025.
Ratusan sopir truk pengangkut material sekitar pukul 11.00 WIB sudah mulai berkumpul di Tugu Keris Siginjai.
Tak hanya itu, mereka juga membawa truk yang diparkir di sepanjang bahu jalan di sekitar Tugu Keris Siginjai.
Keberadaan truk ini, membuat arus lalu lintas sedikit terganggu.
BACA JUGA:Nah! Buntut Demo Siswa SMAN 6 Kerinci, Kepala Sekolah Diberhentikan Sementara
Ratusan sopir truk pengangkut material dari berbagai wilayah di Kota Jambi turun ke jalan menggelar aksi protes terhadap kebijakan pembatasan pembelian solar bersubsidi.
Mereka menilai, aturan ini menyulitkan mereka bekerja. Menurut Ariadi, salah satu koordinator lapangan aksi, sekitar ratusan mobil truk turut serta dalam unjuk rasa tersebut.
Para sopir datang dari berbagai kecamatan di Kota Jambi dan sebagian dari luar kota, membawa spanduk berisi tuntutan agar pemerintah meninjau ulang kebijakan yang mereka nilai memberatkan.
“Kami ini tiap hari ngangkut bahan bangunan, tapi malah dilarang isi solar. Ironisnya, mobil-mobil lain yang diduga pelangsir justru bebas beli,” ujar Sarijan, salah satu perwakilan sopir, di sela-sela aksi.
BACA JUGA:Simak! Segini Jumlah Ormas yang Terdaftar di Kesbangpol Provinsi Jambi
Sudah 2 pekan terakhir para sopir mengaku kesulitan mendapatkan solar di sejumlah SPBU dalam kota.
Akibatnya, banyak truk pengangkut material terpaksa berhenti beroperasi karena tidak mendapatkan pasokan bahan bakar.
Para sopir menilai kebijakan pembatasan solar ini tidak tepat sasaran dan merugikan masyarakat kecil yang menggantungkan hidup pada sektor angkutan barang.
Mereka mendesak Pemkot Jambi bersama Pertamina segera turun tangan mencari solusi agar distribusi material dan aktivitas pembangunan tidak terhenti. Aksi ini juga menjadi bentuk protes terbuka pertama sejak kebijakan tersebut diberlakukan.
BACA JUGA:Listrik Padam Berjam-jam, PLN Seberang Kota Jambi Minta Maaf dan Ungkap Penyebab Gangguan