JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan bahwa penguatan industri budidaya udang nasional harus dimulai dari sektor hulu.
Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekspor udang Indonesia agar semakin berdaya saing di pasar global.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, Tb Haeru Rahayu (Tebe), menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi penting di sektor hulu untuk memperkuat industri budidaya udang.
Strategi pertama, kata Tebe, adalah penyusunan dan penyederhanaan regulasi agar proses perizinan menjadi lebih efisien dan mendukung investasi.
BACA JUGA:Wih! Yamaha Bikin Motor Listrik Tapi Tetap Berjiwa Mesin Bensin
"Melakukan harmonisasi regulasi antara pusat dan daerah guna menghindari tumpang tindih, serta memastikan kebijakan yang diterapkan mendukung investasi sekaligus keberlanjutan lingkungan," ujar Tebe dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu 5 Oktober 2025.
Selain itu, KKP juga menerapkan protokol budidaya atau good aquaculture practice (GAP) melalui berbagai langkah seperti peningkatan kapasitas pembudidaya lewat pelatihan dan pendampingan, mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan dan sistem biosecurity, serta menjamin kualitas udang sejak awal produksi agar memenuhi standar internasional.
Strategi berikutnya adalah memperkuat dukungan pendanaan dengan menyediakan akses kredit lunak, insentif bagi pembudidaya berprestasi, dan memperluas kerja sama dengan lembaga keuangan untuk memperbesar akses modal.
BACA JUGA:Ajudan Klarifikasi Jokowi Tidak Menghadiri Perayaan HUT ke-80 TNI di Monas
Dalam rangka memperingati HUT ke-26 KKP pada 26 Oktober mendatang, Tebe menegaskan bahwa pihaknya terus memperkuat program induk udang unggul agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor.
"Di momen Bulan Bhakti Kelautan dan Perikanan, program induk udang unggul kian diperkuat," ujarnya.
Tebe menjelaskan bahwa KKP telah mengembangkan induk udang lokal bernama Nusa Dewa melalui Balai Perikanan di Karangasem, Bali.
"Ini menjadi bukti nyata bahwa kita mampu menghasilkan produk unggul buatan Indonesia. Sudah saatnya kita bangga dengan karya anak bangsa," tegasnya.
BACA JUGA:Anggota Taifib TNI AL Meninggal Dunia Saat Aksi Terjun Payung HUT TNI
Ia juga mengajak pembudidaya untuk meninggalkan praktik lama yang tidak sesuai standar, seperti penggunaan antibiotik, dan beralih pada probiotik sebagai alternatif ramah lingkungan.