HUT TNI Semakin Dekat, Prabowo Hadirkan Persenjataan Baru

Senin 29-09-2025,11:06 WIB
Reporter : nazila
Editor : nazila

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Menyongsong HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 5 Oktober 2025, pemerintah menegaskan komitmennya untuk memperkuat pertahanan nasional. Peringatan tahun ini mengusung tema “TNI Prima - TNI Rakyat -  Indonesia Maju”, yang menegaskan peran TNI sebagai institusi profesional, modern, responsif, sekaligus berakar pada rakyat.

Upaya memperkuat militer terlihat dari alokasi anggaran pertahanan dalam RAPBN 2026 yang melonjak menjadi Rp335,2 triliun dari outlook 2025 sebesar Rp247,5 triliun.

Tambahan anggaran ini diarahkan tidak hanya untuk membeli alat utama sistem senjata (alutsista), tetapi juga untuk mendukung kesiapan personel, operasional, serta pemeliharaan.

BACA JUGA:Bupati Muaro Lantik 568 PPPK Tahap II, Kini Saatnya Buktikan Kinerja!

Kenaikan tersebut menunjukkan prioritas pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat sistem pertahanan Indonesia.

Sejumlah alutsista strategis dijadwalkan datang pada 2025 hingga 2026. Salah satu yang paling dinantikan adalah jet tempur Dassault Rafale asal Prancis.

Sebanyak 42 unit pesawat generasi 4,5 itu dibeli dengan kontrak senilai US$8,1 miliar, mencakup senjata dan logistik.

BACA JUGA:Visa Dicabut AS Usai Ikut Aksi Bela Palestina, Presiden Kolombia: I Don't Care

Pengiriman pertama akan dilakukan awal 2026, yang akan memperkuat superioritas udara TNI AU.

Selain itu, pesawat angkut berat Airbus A-400M juga akan masuk armada. Satu unit tiba pada akhir 2025, disusul unit kedua pada awal 2026.

A-400M mampu mengangkut logistik sekaligus mengisi bahan bakar jet tempur di udara, sehingga memperpanjang daya tempur pesawat tempur Indonesia.

Modernisasi juga mencakup penguatan teknologi nirawak. TNI akan menerima 12 unit drone serang Anka dari Turki, dengan enam di antaranya dirakit di Indonesia.

BACA JUGA:Spoiler Alert! Drama Bon Appetit, Your Majesty Akhirnya Sampai di Ujung Perjalanan

Drone ini mampu terbang hingga 24 jam dengan muatan 350 kg, sekaligus menjadi langkah penting transfer teknologi untuk industri UAV lokal.

Kekuatan udara juga akan ditambah enam unit jet latih tempur T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan.

Kategori :